Era globalisasi membuka batas negara, memungkinkan pertukaran budaya dan teknologi. Namun, hal ini juga mengancam identitas nasional, terutama di kalangan generasi muda. Nasionalisme dan patriotisme berperan penting dalam menjaga jati diri bangsa tanpa menutup diri dari dunia luar.
Nasionalisme menjadi tameng dalam mempertahankan budaya, bahasa, dan sejarah bangsa. Pendidikan kebangsaan dapat memperkuat rasa bangga terhadap identitas nasional. Namun, nasionalisme harus bersifat inklusif, tidak mengarah pada intoleransi, melainkan memperkuat keberagaman dalam persatuan.
Patriotisme diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti mendukung produk lokal dan memanfaatkan teknologi untuk kepentingan bangsa. Tantangan terbesar adalah dominasi budaya asing yang membuat masyarakat lebih menghargai produk luar. Dukungan pemerintah terhadap inovasi dan ekonomi kreatif sangat penting untuk menjaga semangat patriotisme.
Nasionalisme memberi rasa cinta terhadap bangsa, sementara patriotisme menerjemahkannya dalam aksi nyata. Keduanya harus berjalan bersama untuk menghadapi tantangan global. Ketika masyarakat bangga dengan budaya nasional dan mempromosikannya di tingkat internasional, bangsa akan lebih kompetitif tanpa kehilangan identitas.
Menghidupkan nasionalisme dan menjaga patriotisme adalah tugas bersama. Dengan keduanya, bangsa kita dapat mempertahankan identitas sekaligus bersaing secara global. Nasionalisme dan patriotisme bukan hanya warisan, tetapi juga tanggung jawab generasi penerus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI