Namaku Charlotte. Aku berumur 16 tahun. Aku tinggal di pulau kue yang berarti semua terbuat dari kue. Bangunan-bangunan di pulau ini terbuat dari kue.Â
Aku tinggal bersama ibu dan 5 kakakku. Kakakku membenciku karena aku terlahir sangat sempurna. Ibuku adalah orang yang licik, beliau selalu menuntutku dan kakak-kakakku untuk melakukan semua yang ia inginkan.Â
Pada suatu hari, ibuku melakukan perjanjian dengan raja pulau kue. Perjanjian itu merupakan sebuah perjodohan. Ibuku menjodohkanku dengan pangeran pulau kue. Tentu saja aku menolaknya. Aku masih mempunyai cita-cita. Aku tidak siap menjadi seorang istri keluarga bangsawan. Ibuku mengurungku di ruangan bawah tanah hingga hari pernikahanku.Â
Hari pernikahanku tiba, aku menghancurkan seluruh pestanya. Aku kabur pergi dari pulau itu dengan kapal bajak laut. Mereka membawaku ke pulau angsa.
Saat aku tiba di pulau angsa, aku disambut dengan warganya yang sangat ramah. Aku memulai kehidupan baru, aku membangun toko kue untuk mengingat pulau asalku. Akhirnya, aku hidup bahagia tanpa tuntutan dari ibuku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H