Mohon tunggu...
cas dira
cas dira Mohon Tunggu... -

Pengais makna, lahir dan besar di Indramayu, sempat mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung dan kini bekerja di sektor migas. Memiliki rumah maya di http://www.casdiraku.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Wikipetronomic? (2)

28 September 2010   01:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:54 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara prinsip, sebetulnya perusahaan migas dapat melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Goldcorp. Perusahaan migas dapat mengundang semua komunitas geoscientist yang ada, baik individu maupun lembaga, untuk berlomba melakukan kajian G&G (geologi & geofisika), misalnya, dengan imbalan berupa sejumlah hadiah tertentu bagi pemenang. Metode ini akan memberikan beberapa keuntungan.

Pertama, dibandingkan dengan tender, baik terbuka maupun terbatas, jelas metode “kompetisi” ini akan jauh lebih murah. Hadiah US$ 25,000 sudah cukup besar bagi sebuah kompetisi, apalagi bagi perseorangan. Bandingkan dengan, misalnya, nilai studi G&G coalbed methane yang menelan biaya US$ 50,000 – 250,000. Belum lagi jika dibandingkan dengan nilai studi untuk oil & gas.

Ke dua, jika pada sebuah tender perusahaan hanya mendapatkan satu saja hasil studi dari pemenang tender, maka dengan sistem kompetisi terbuka perusahaan akan mendapatkan setidaknya beberapa hasil studi yang bisa dibandingkan satu dengan lainnya. Dengan membuka kesempatan bagi partisipan individual, misalnya mahasiswa master atau doktor, perusahaan akan memiliki kesempatan yang luas untuk mendapatkan hasil studi terbaik dari para geoscientist yang terlibat. Di samping itu, di dalam sistem kompetisi terbuka, hanya hasil studi terbaik sajalah yang diberikan penghargaan. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk hasil studi yang kurang memuaskan. Hal ini tidak akan bisa dilakukan jika melalui proses tender.

Ke tiga, sebuah kompetisi tidak memerlukan administrasi serumit tender, bahkan jika tender itu dilakukan secara online (e-procurement) sekalipun. Karena itu, proses studi menjadi lebih simpel dan efisien bagi perusahaan. Ketimbang harus melakukan quality control secara rutin, mengadakan rapat-rapat kordinasi, presentasi pra-mid-final, dan sebagainya, yang seringkali memerlukan biaya cukup tinggi dan memboroskan waktu karena harus dilakukan di luar kota, dengan sistem kompetisi perusahaan hanya cukup melakukan penilaian akhir dari hasil studi yang dilakukan.

Namun demikian, kita tahu bahwa sistem PSC berbeda dengan sistem konsesi yang berlaku di dunia pertambangan atau bidang-bidang industri lainnya. Karena itu, barangkali perusahaan migas tidak semudah melakukan “sayembara” sebagaimana Goldcorp melakukannya untuk menemukan cadangan emas mereka. Beberapa kendala berikut ini patut dipertimbangkan. Pertama, apakah regulasi PTK 007 memungkinkan hal ini dilakukan? Pada prinsipnya, PTK 007 diberlakukan agar proses pengadaan barang dan jasa migas dilakukan dengan transparan, karena menyangkut property dan uang negara. Dari sisi ini, sebetulnya sistem kompetisi terbuka jauh lebih transparan dibandingkan dengan tender.

Ke dua, bagaimana dengan kewenangan BPMIGAS selaku pemegang kendali managemen migas dalam sistem kompetisi ini? Dalam hal ini, kontrol BPMIGAS bisa dilakukan melalui dua sisi, pertama dari sisi budget (sebagaimana biasanya) dan yang ke dua adalah pelibatan dalam proses evaluasi hasil studi dari para kontestan.

Ke tiga, bagaimana dengan kerahasiaan data migas? Barangkali ini yang menjadi kendala terbesar bagi banyak perusahaan. Di samping karena berpotensi melanggar ketentuan kerahasiaan data migas, juga karena data geologi adalah aset yang sangat bernilai bagi perusahaan. Karena itu, barangkali perusahaan tidak perlu meng-upload secara terbuka semua data yang akan digunakan untuk studi, melainkan hanya kepada para kontestan yang telah melakukan registrasi secara online.

Untuk saat ini, memang tidak mudah melakukan semua itu, karena harus ada kemauan dari para pemangku otoritas untuk meninjau kembali kemungkinan diberlakukannya regulasi yang lebih adaptif terhadap perkembangan dunia bisnis modern. Patut disayangkan, jika bakat, kreativitas dan inovasi yang berkembang dalam dunia bisnis modern menjadi sulit berkembang karena kungkungan regulasi. Padahal, generasi web 2.0 telah memberikan peluang yang begitu luas bagi dunia bisnis untuk mengambil benefit yang besar: hasil kolaborasi ribuan orang berbakat di luar dinding perusahaan. Wallahu a’lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun