Indonesia merupakan negara agraris, pertanian memegang peranan penting pada perekonomian nasional. Untuk mengimbangi semakin pesatnya laju pertumbuhan penduduk Indonesia, maka usaha pertanian yang maju perlu digalakkan kawasan pertanian Indonesia. Indonesia terdiri dari beberapa sektor pertanian yaitu subsektor pertanian rakyat (subsektor tanaman pangan), subsektor perkebunan, subsektor peternakan, subsektor kehutanan dan subsektor perikanan. Tanaman padi termasuk dalam subsektor tanaman pangan dalam sektor pertanian, karena sampai saat ini padi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu langkah yang harus digerakan dalam dunia pertanian adalah dari sektor distribusi, karena sektor ini berepran penting dalam penentuan harga dan kualitas produk pertanian.
Sudah tidak menjadi rahasia lagi semua orang tahu bahwa distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility)waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu : 1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel ofdistribution/marketing channel).2.Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).
Berawal dari pengertian diatas betapa pentingnya sektor distibusi dalam peningkatan nilai jual hasil pertanian. Sehingga sering kali muncul pertanyaan, “kok harga sayuran, buah dan beras dari hasil import lebih murah ya?”pertanyaan ini selalu terbesit dalam pikiran kita. Jika kita teliti lebih mendalam dibagian jalur distibusi. Mari kita lihat dari jalur distribusinya, jalur distribusi yang ada di Indonesia sangat rumit dan dalam pendistribusiannya memakan waktu yang lama serta kuantitas yang dibawa dalam jumlah yang sedikit. Sedangkan mari kita lihat jalur distribusi produk pertanian import, jalur distribusinya relatif cepat karena melewati laut dan kuantitas yang dibawapun dalam jumlah yang banyak.
Jalur distribusi yang seharusnya ada di Indonesia seharusnya tidak dicampur adukan dengan jalur jalur transportasi lainnya, karena pendistribusian produk pertanian harus cepat agar tidak berimbas pada penurunan kualitas dan pelonjakan harga produk tersebut. Pelonjakan harga produk pertanian bukan hanya dari stok yang semakin langka namun biaya distribusi yang mahal. Pemerintah harus memikirkan jalur distribusi yang bisa secepat kilat untuk mendistribusikan produk pertanian dan semurah mungkin dalam ongkos distribusi. Jangan sampai harga yang diterima oleh petani sangat murah sesampainya dipasar malah menjadi harga yang sangat mahal, sehingga merugikan semua pihak dan selalu menjadi alasan pemerintah untuk terus menerus melakukan impor karena harganya lebih murah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H