Mohon tunggu...
Carwoto Saan
Carwoto Saan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk berbagi dan mengikat ilmu

Saya pernah menulis, sedang menulis, dan Insya Allah akan menulis lagi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Hindari! 5 Kesalahan Memberi Akses Anak terhadap Gawai

15 November 2023   17:12 Diperbarui: 17 November 2023   01:33 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi Anak sedang mengakses gawai (Sumber: https://unsplash.com/)

Salah satu syarat pembuatan akun email, antara lain sudah berumur tertentu. Akun Gmail,  misalnya, usia pada saat mendaftar minimal 13 tahun. Untuk anak yang berusia kurang dari 13 tahun, Google menyediakan fitur pembuatan email melalui fitur Family link. Dengan fitur ini,  orangtua yang membuatkan akun untuk anaknya dapat melakukan pengaturan akses ke Search, Chrome, dan Gmail untuk mengawasinya.

Namun demikian, seringkali orangtua tidak memanfaatkan fitur ini. Yang terjadi mungkin malah pelanggaran  dengan memalsu tanggal lahir saat mendaftarkan akun email, supaya bisa lolos.

Pelanggaran ini sebetulnya berdampak fatal. Mengapa? Karena akan memicu terjadinya pelanggaran-pelanggaran berikutnya. Sebab, akun email biasanya menjadi syarat untuk pendaftaran pengguna aplikasi-aplikasi lainnya.

3. Mendaftarkan medsos anak berumur kurang dari 13 tahun

Serupa dengan email, media sosial juga mensyaratkan umur tertentu bagi penggunanya. Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, Twitter, dan Snapchat membatasi usia penguna, minimal 13 tahun. Pengguna LinkeIn minimal berusia 14 tahun. Flickr, Skype, Tinder, dan Path minimal berusia 18 tahun. 

Mengapa ada syarat minimal usia pengguna media sosial? Jawabnya jelas, anak-anak yang berusia di bawah batasan usia tersebut belum memilki pola pikir matang. Kemungkinan besar ia belum bisa menangkal dampak negatif dari fitur yang tersedia di masing-masing medsos. Seringkali anak juga lebih asyik bermedia sosial online dibanding bersosialisasi langsung atau bermain yang merupakan aktivitas fisik.

Pernah menjumpai anak usia sekolah dasar (SD) yang sudah menggunakan medsos? Usia SD umumnya masih kurang dari 13 tahun. Kok bisa terdaftar? Kemungkinan besar telah terjadi pemalsuan umur saat mendaftarkan di media sosial.

4. Mengabaikan pengaturan "Parental Controls"

Sebetulnya pada gadget sudah dilengkapi fitur parental control, yang merupakan fasilitas bagi orangtua mengatur gawai miliknya supaya aman saat dipakai oleh anaknya.

Di Playstore, misalnya, terdapat fitur Parenting Control. Fitur ini memungkinkan orangtua untuk mengunci layar gawai secara otomatis saat waktunya tidur, memblokir aplikasi yang tidak boleh digunakan anak , menyetel batas pemakaian perangkat, menyetujui pembelian dan aplikasi baru yang ingin diunduh oleh anak, dan lain-lain.


Di Windows terdapat fitur Family Group yang  bisa digunakan oleh orangtua untuk memperoleh laporan aktivitas anak, mengatur batas waktu layar, mengecek lokasi anak, membatasi website dan game yang mereka akses, dan permintaan persetujuan untuk membeli di Microsoft Store.

Jika ortu meminjamkan ponsel atau tablet kepada orang lain, termasuk anak-anak, maka ortu dapat mengaktifkan kontrol orangtua untuk memblokir hasil download atau pembelian konten berdasarkan tingkat kedewasaan konten.

Ortu dapat memilih setelan kontrol orangtua yang berbeda untuk setiap jenis konten dan perangkat. Namun demikian, fitur ini sering diabaikan oleh orangtua. Tidak difungsikan.

5. Tidak memasang aplikasi filter konten Internet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun