Menikah dan punya keturunan adalah dambaan hampir semua wanita.Walaupun sekarang belum menikah,saya sudah berandai-andai pengen punya anak berapa. Awalnya jujur saya berpikir ingin punya anak lebih dari dua. Alasannya sederhana karena saya yang memiliki saudara lebih dari dua melihat betapa sedihnya ayah dan ibu di rumah ketika kami anak-anaknya  harus pulang ke perantauan. Jadi karena itu saya bertekad untuk punya anak lebih dari dua, agar kalau anak pertama dan kedua merantau ke luar daerah untuk sekolah atau untuk tujuan yang lain masih ada anak ketiga dan seterusnya yang tinggal di rumah. Agak egois memang, tapi mau bagaimana lagi hehe
Namun tak disangka-sangka, Â tiba-tiba datanglah acara kompasiana nangkring bareng BKKBN yang agak menyentil saya.
Pak Akbar Faisal menyebutkan bahwa daya tampung Indonesia adalah 333 juta jiwa dan saat ini jumlah masyarakat Indonesia sudah mencapai 252 juta. pada tahun 2045 bukan saja bagaimana memberantas korupsi yang harus dipikirkan, tetapi masalah baru seperti susahnya memenuhi kebutuhan hidup karena sumber daya alam terbatas namun jumlah penggunanya meningkat drastis tak terkontrol. Lebih banyak permintaan daripada penawaran, begitu kata anak ekonomi menyimpulkannya.  Selain itu penekanan kualitas umumnya sejalan dengan peningkatan kualitas. Walaupun dengan 2 anak belum tentu kualitas anak akan terjamin, namun akan lebih mudah memfokuskan diri membimbing 2 anak daripada 4 anak dalam waktu yang sama.
Tapi itu kembali ke pilihan kita masing-masing, kalau memang dirasa sanggup untuk menyekolahkan anak lebih dari dua, saya tidak dapat melarang. Tapi kalau dengan 2 lebih baik, kenapa tidak?
Saya pilih 2, anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H