Mohon tunggu...
Carpe Diem
Carpe Diem Mohon Tunggu... -

Carpe diem quam minimum credula postero - Jadikan hari menjadi berguna - Seize the Day, putting as little trust as possible in the next (day)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Tidak Seindah yang Terlihat

18 Februari 2016   22:35 Diperbarui: 12 April 2016   15:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dokpri"][/caption]"Tiaaa ….“ Kudengar panggilan mesra adik iparku dari ruang makan memanggil sang istri yang sedang ngobrol denganku di ruang televisi. Demikian lembut dan mesra sehingga membuatku menatap lebih tajam perempuan cantik di hadapanku, yang tetap anteng tak bereaksi meneruskan obrolannya. Pada panggilan berikutnya barulah perempuan Jawa ini beranjak berdiri,“bentar ya mbak …“ lalu mendekati sumber panggilan tanpa kata dan tanpa sapaan ulang mesra, hanya terdengar kaki kursi digeser dan diduduki.

Tidak satu kali demonstrasi rasa sayang lelaki dewasa, adik iparku ini, membuatku terharu. Perempuan mana pun akan melihat betapa sayangnya lelaki di ambang 40 tahun ini pada istrinya. Aku tidak berani membandingkan perlakuan kakaknya, suamiku, terhadapku. Kadang bila aku berpikir terlalu mendalam hanya membuatku makin pening, karena bila sedang kumpul keluarga besar suamiku, aku dan suamiku seolah tidak saling kenal. Bila aku mendekat, suamiku akan menjauh. Bila aku sentuh, ia tepis. Cukup jelas bukan pesannya ….. Kami, suami istri, hanya di rumah sendiri saja. Di luar rumah, kami tidak saling kenal dan tak perlu saling sapa.

Putra bungsu mertuaku ini, si adik ipar, tidak dipungkiri, merupakan kebanggaan keluarga. Wajahnya yang ganteng, pintar dan sekarang dalam pekerjaan juga sukses baik dari jenjang karirnya maupun dari berlimpahnya harta sudah menjadi langganan pembicaraan berulang mertuaku. Wujud cinta terhadap istrinya pun tidak lepas sampai juga beritanya ke telingaku, stick golf termahal walaupun tidak main golf atau mobil Mercedez terbaru, idaman istrinya, tak perlu dibisiki mertua sudah tampak sangat menyolok diantara antrian mobil keluarga.

Pendek kata, tampaknya siapa pun tidak meragukan cinta adik iparku pada istrinya yang diwujudkan berupa banjir perhatian maupun harta. Namun …. Ternyata mungkin apa yang terlihat tidak selalu seperti yang terjadi di baliknya, dalam satu pertemuan keluarga, sungut-sungut perempuan cantik di hadapanku membuatku terperangah kaget.

Perempuan cantik, istri adik iparku ini geram karena tidak bahagia, tidak puas dan kesal terhadap suaminya. Aku tidak berani bertanya lebih dalam, aku hanya mendengarkan apa saja yang dikeluhkannya, sambil bertanya-tanya bila tumpahan cinta yang aku lihat dengan mataku sendiri ini ternyata tidak cukup, cinta seperti apa lagi yang dibutuhkan seorang perempuan. Atau adakah masalah lain yang lebih besar di belakang apa yang terlihat?? Entahlah …

Dan sekarang setelah 4 tahun lebih berlalu, aku dengar dari suamiku bahwa adiknya sedang dalam proses perceraian. Penyebabnya aku dengar, karena perselingkuhan adik iparku dengan sekretarisnya. Aku tidak tahu harus kasihan pada siapa. Aku bisa mengerti perasaan istri adik iparku, yang tentu merasa terluka dan ditelikung sampai mengajukan gugat cerai, tapi bila mengingat cinta adik iparku … mengingatanku pada lagu Bruno Mars ..… when I was your man ….. Aaahhh ...  Ternyata cinta bisa sedemikian rumit.

Apakah memang lebih mudah mencintai suamiku yang kaku dan tidak romantis atau karena ada anak-anak, sehingga tidak sulit bagiku mencintai suamiku walaupun perhatiannya padaku tidak sehangat adiknya terhadap istrinya ?? Entahlah .... (carpe)

Same bed but it feels just a little bit bigger now,
our song on the radio but it don't sound the same
when our friends talk about you
all it does is just tear me down
cause my heart breaks a little
when I hear your name

It all just sounds like oh,
too young, too dumb to realize
that I should've bought you flowers
and held your hand
should I gave you all my hours
when I had the chance
take you to every party
cause all you wanted to do was dance

Now my baby's dancing
but she's dancing with another man

My pride, my ego, my needs, and my selfish ways
caused the good strong woman like you
to walk out my life
now I never, never get to clean up the mess I made
and it hunts me every time I close my eyes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun