Mohon tunggu...
Caroline Pangemanan
Caroline Pangemanan Mohon Tunggu... -

tara rang kiu ^^,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbanyak Moral atau Hadiah?

15 April 2010   09:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tawa anak - anak itu menghilangkan segala lelah. Terik nya matahari itu tak menyurutkan semangat anak - anak. Mengikuti sebuah perlombaan membuat anak - anak menjadi berani dengan lingkungan luar. Tapi, apakah hanya itu saja yang bisa di tanamkan? Melihat keadaan sekarang ini. Kita sebagai penerus bangsa harus memberikan teladan yang terbaik bagi penerus - penerus kita nanti.

Minggu 28 maret 2010, saya mengantar keponakan yang sedang mengikuti perlombaan. Lomba Mencari Telur, begitu semua orang menyebutnya. Lomba ini diadakan dalam rangka Perayaan Paskah. Tujuannya pun untuk menambah moral bagi anak - anak. Kejujuran dan sportifitas, itu yang ingin ditanamkan oleh panitia.

Setiap anak harus mencari sendiri tanpa bantuan dari keluarga. Mereka memasuki area perlombaan. Tapi apa yang terjadi? Selang beberapa menit dari dimulainya lomba, ternyata ada beberapa orang tua juga yang masuk ke dalam area. Mereka tidak hanya masuk, tetapi juga membantu si anak untuk mengambil telur. Dengan cepatnya si orang tua mengambil semua telur yang ada.

Sementara di sisi lain ada anak yang sedang berlari menuju area dan terjatuh, tapi tak ada bantuan dari setiap orang tua yang melihat. Di sudut lainnya juga ada sepasang kakak - adik yang sedang bergandengan tangan. Mencari telur berdua, berjalan di bawah pohon berdua. Tak mengerti apa yang sedang dilakukan orang tua di sudut yang lain.

Sportifitas seharusnya sudah bisa ditanamkan sejak kecil. Sebagai orang tua seharusnya mereka memberikan contoh yang baik bagi anak - anak mereka. Moral kejujuran dan membantu sesama yang seharusnya terlihat, luntur karena ke-egoisan orang tua. Entah karna trend modern atau memang karna terlalu sayangnya orang tua kepada anak?

Teriakan kencang dari pihak penyelenggara pun tak digubris oleh para orang tua. Mereka tetap mengambil setiap telur yang masih tersisa. Terlihat sekali perbedaannya saat penghitungan. Mereka yang dibantu oleh orang tuanya memiliki banyak telur, sementara yang mencari dengan kemampuan mereka hanya sedikit yang di dapat dan ada pula yang tidak mendapat apa - apa.

Jadi mana yang ingin diperbanyak untuk anak anda? Moral kah? Atau Hadiah kah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun