Mohon tunggu...
CAROLINE_ PUTRI
CAROLINE_ PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Caroline Putri mahasiswa jurusan Kedokteran Hewan di Universitas Airlangga angkatan tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Peluang Menjaga Memori Kolektif dalam Era Digital

26 November 2024   09:38 Diperbarui: 26 November 2024   10:18 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, kita dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang untuk menjaga memori kolektif masyarakat. Isu-isu politik, ekonomi, dan sosial budaya kini semakin kompleks, dan sering kali kita terjebak dalam arus informasi yang cepat, yang dapat menyebabkan hilangnya penghayatan terhadap warisan budaya dan sejarah. 

Pengalaman pribadi saya saat mengunjungi sebuah desa yang kaya akan tradisi lokal memberikan perspektif yang mendalam mengenai pentingnya memelihara memori kolektif di era digital ini.

Ketika saya melangkah ke desa tersebut, saya disambut oleh aroma makanan tradisional yang dimasak oleh para perempuan yang mengenakan pakaian adat. Suasana meriah dengan lagu-lagu tradisional dan tawa anak-anak yang bermain di sekitaran tempat perayaan. Selama perayaan, seluruh komunitas berkumpul untuk merayakan keberagaman mereka melalui tari-tarian, permainan, dan ritual yang telah ada selama ratusan tahun. 

Momen ini membawa saya pada refleksi mendalam tentang bagaimana tradisi bukan hanya sekadar aktivitas ritual, tetapi juga pengikat identitas yang menandai eksistensi suatu komunitas. Saya menyadari bahwa momen tersebut adalah gambaran nyata dari memori kolektif yang hidup dan berkembang seiring waktu.

Namun, saya juga merasakan kecemasan ketika melihat banyak anak muda yang lebih tertarik pada konten digital dan tren media sosial. Mereka sering kali lebih mengenal budaya pop global daripada budaya lokal yang kaya akan nilai dan makna. 

Di sinilah tantangan terbesar kita: bagaimana mengaitkan nilai-nilai tradisional dengan realitas kehidupan modern yang semakin berorientasi pada digitalisasi? Kehilangan koneksi dengan akar budaya kita berpotensi menciptakan generasi yang tidak memiliki kesadaran akan identitasnya. Memori kolektif yang seharusnya menjadi kekuatan justru bisa menjadi rapuh jika tidak dipelihara dengan baik.

Di tengah tantangan tersebut, teknologi juga menawarkan peluang yang luar biasa untuk mendokumentasikan dan mendistribusikan warisan budaya. Dengan memanfaatkan media sosial, blog, dan platform digital lainnya, kita bisa menceritakan kisah-kisah lokal yang berharga kepada audiens yang lebih luas. 

Melalui video, podcast, atau artikel blog, kita dapat mengangkat cerita-cerita tentang tradisi, nilai-nilai, dan pengalaman individu yang mungkin tidak pernah terdengar sebelumnya. Langkah ini tidak hanya akan memperkaya konten digital, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

Selanjutnya, penting untuk merenungkan peran politik dan ekonomi dalam pelestarian budaya. Dalam konteks politik, kebijakan yang mendukung pelestarian budaya harus menjadi prioritas. Pemerintah perlu menciptakan program yang tidak hanya melindungi warisan budaya tetapi juga mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam pelestarian tradisi. 

Di samping itu, sektor swasta juga memiliki tanggung jawab untuk berinvestasi dalam inisiatif yang mendukung budaya lokal. Misalnya, mempromosikan produk-produk lokal dan mendukung acara budaya yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan budaya.

Selain itu, kita perlu memikirkan bagaimana ekonomi kreatif dapat berperan dalam menjaga memori kolektif. Melalui inovasi, kita bisa menciptakan produk yang mengangkat elemen-elemen budaya lokal dengan cara yang menarik bagi generasi muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun