Mohon tunggu...
Caroline
Caroline Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

siswa

Selanjutnya

Tutup

Film

Kebersamaan dalam Suatu Keberagaman, Resensi Film "Tanda Tanya" (2011)

13 Maret 2022   20:22 Diperbarui: 17 Maret 2022   07:19 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdns.klimg.com/kapanlagi.com/p/headline/476x238/0000363087.jpg

TANDA TANYA

IDENTITAS FILM

Judul Film        : Tanda Tanya.

xProduser Film: Hanung Bramantyo, Celerina Judisari.

Sutradara Film: Hanung Bramantyo.

Pemain Film    : Agus Kuncoro, Endhita, Hengky Solaiman, Revalina S., Reza Rahadian, Rio Dewanto, Baim, David Chalik, Deddy Sutomo, Edmay Solaiman, Glenn Fredly. 

Durasi Film      : 1 jam 40 menit (100 menit).

Penulis Naskah: Titien Wattimena.

Produksi             : Dapur Film Production dan Mahaka Pictures.

Tanggal rilis.    : 7 April 2011.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali keberagaman, terutama dalam hal etnis dan kebudayaan. Keberagaman ini pastinya memiliki keterkaitan dengan toleransi, apalagi jika menyangkut masalah keagamaan dan suku bangsa. 

Muslim sebagai salah satu agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia, memiliki banyak sekali kisah perihal toleransi dengan agama lain yang sangat menarik untuk diangkat dalam tayangan layar lebar. Hanung Bramantyo sebagai seorang sutradara pun, tergerak untuk menghadirkan film dengan latar belakang perbedaan kepada masyarakat Indonesia. 

Film ini menceritakan bagaimana kehidupan pluralisme masyarakat Jawa muslim, Cina Kristen dan juga Buddha, yang selalu dikelilingi dengan konflik perbedaan yang tak kunjung usai. Drama kehidupan yang terjadi, semakin diperjelas dengan diperlihatkannya perayaan hari-hari besar kedua agama yaitu Lebaran dan juga Natal. 

Selain itu, adanya tiga tempat ibadah yang berbeda-beda dalam satu wilayah, dipilih untuk menjadi setting pemukiman warga yang dapat menunjukan kehidupan membaur yang terjadi. Tiga tempat ibadah itu adalah Masjid, Gereja, dan Klenteng. 

Di dalam film ini terdapat 3 keluarga dan juga hubungan pertemanan yang saling hidup berdampingan di tengah keberagaman agama yang berada di dalamnya. Keluarga Tan Kat Sun, yaitu pemilik salah satu restoran Canton masakan Cina yang menyediakan masakan tidak halal, namun dengan kesadaran dan sikap toleransinya yang sangat tinggi, Tan Kat Sun juga menyediakan makanan halal bagi pelanggannya yang beragama muslim. 

Walaupun banyak pelanggan yang tidak yakin akan ke halal-an makanannya, namun Tan Kat Sun tetap bersikap konsisten untuk tetap menyediakan makanan halal agar dapat selalu menghargai karyawan maupun para pelanggan muslim yang memilih untuk makan di restoran. 

Rasa toleransi yang sangat tinggi dari Tan Kat Sun, membuat salah satu pelayan restoran muslim yang bekerja dengannya Menuk, menunjukkan sikapnya yang sangat loyal terhadap pekerjaan yang dia lakukan. Sayangnya, Menuk memiliki masa lalu percintaan yang tidak berakhir baik dengan anak Tan Kat Sun yaitu Hendra. Hal ini menimbulkan ketidak sukaan dan juga kecemburuan pada Soleh yaitu suami dari Manuk. Soleh tidak menyukai pekerjaan Manuk karena Manuk harus memasak olahan daging babi yang dimana hal itu haram bagi umat muslim. Namun apalah daya, Soleh tak bisa melarang Manuk untuk berhenti melakukan pekerjaan tersebut karena Soleh hanyalah seorang pengangguran. 

Rika, seorang janda satu anak yang awalnya beragama muslim, memilih untuk pindah agama ke agama Katolik. Pada awalnya, Rika sangat ragu bahkan merasa kesulitan dengan keputusan yang dia pilih, karena hubungan dia dengan Abi anaknya menjadi jauh. Abi mengatakan jika setelah Rika pindah agama, sikap ibunya menjadi berubah. Namun setelah Rika memahami situasi yang sedang dialaminya, Rika tetap mengajarkan iman Islam kepada anaknya Abi, walaupun dia sudah berpindah ke agama lain. 

Di dalam kehidupan Rika, terdapat pula Surya seorang pemuda Islam, yang diperkirakan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Rika. Surya hanya berprofesi sebagai pemain figuran film panggilan di sinetron, namun kehadirannya tak pernah dihargai. Mengetahui hal ini, Rika pun memberikan tawaran kepada Surya untuk berperan menjadi tokoh Yesus dan juga Yosef dalam drama perayaan Natal di Gereja. Hal ini menimbulkan konflik batin dalam diri Surya karena dia harus memantaskan dan mempersiapkan diri maupun hatinya untuk menjadi orang yang beragama Islam namun memerankan peran yang berada di agama Katolik. 

Konflik yang sangat menonjol di dalam film ini dimulai ketika Hendra mengambil alih restoran Tan Kat Sun. Hendra tidak menerapkan sikap toleransi yang sudah sejak lama ditanamkan oleh Tan Kat Sun pada restorannya. Hendra bahkan mengucilkan kaum muslim dan tidak menghargai mereka. Hendra tidak memberikan waktu untuk melakukan sholat, melepas tirai penutup saat sedang bulan puasa, bahkan tak memberikan waktu libur lebaran kepada para pekerja restoran, termasuk Manuk. Karena itulah terjadi perkelahian di dalam restoran yang membuat Tan Kat Sun menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum meninggal, Tan Kat Sun menitipkan suatu pesan kepada Hendra, agar dia dapat melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. 

Pada akhirnya, semua perlahan membaik. Soleh yang awalnya tak memiliki pekerjaan kini masuk menjadi salah satu anggota BANSER. Hendra yang awalnya tak pernah mencoba untuk belajar di restoran bersama Tan Kat Sun, kini membantu megembangkan restoran orang tuanya dan juga berubah. Rika yang awalnya menghadapi pengucilan, kini sudah mulai terbiasa bahkan hidup senang dengan kondisinya yang sekarang. Manuk juga dapat merasakan kembali kehidupan keluarganya yang dulu sempat renggang namun kini kembali bahagia. 

Film ini mencoba untuk menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali keberagaman. Maka toleransi sangat diperlukan dan ditanamkan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Namun, di masa kini hal tersebut kian luntur khususnya dalam benak para kaum muda. Film ini juga menunjukkan bahwa di dunia ini manusia memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda. Maka sudah seharusnya kita saling melengkapi dan membantu karena tak ada satupun manusia yang dapat hidup sendirian. 

Kelebihan yang berada dalam film tanda tanya ini adalah, nilai toleransi yang diperlihatkan sangatlah jelas, sehingga pesan yang ingin disampaikan sangat tersampaikan kepada para penonton dengan baik. Misalnya seperti sikap Tan Kat Sun yang bahkan memisahkan alat memasak yang mereka gunakan untuk makanan halal/ non-halal, agar hasil makanan tetap steril. 

Selain itu, pada bulan puasa Tan Kat Sun juga memutuskan untuk hanya menjual makanan halal saja. Pemilihan latar belakang tempat yang selalu berganti-ganti, sesuai dengan konflik yang sedang terjadi, juga sangat memudahkan penonton untuk lebih memahami maksud dari film. 

Juga terdapat banyak sekali pesan moral yang secara tak langsung sangat menampar dan membuat kita sebagai penonton ikut berpikir dan merefleksikan kembali pesan moral tersebut. Alur maju yang dipilih dan digunakan juga berhasil membuat penonton menjadi selalu penasaran apa kelanjutan dari film tersebut. 

Dengan segala keindahan dan kelebihan yang dimiliki film tanda tanya, nyatanya masih terdapat beberapa kekurangan dari film ini. Penggunaan beberapa kata daerah pada dialog tertentu yang tidak diterjemahkan, dapat membuat para penonton bingung, karena tidak tahu apa arti dari ucapan tersebut. 

Terdapat pula penggunaan kata kasar yang tidak di sensor. Ending dari film juga cukup janggal dan mungkin saja dapat menimbulkan tanda tanya dalam benak para penonton. Hal ini karena pada bagian akhir, tiba-tiba Hendra memutuskan untuk pindah ke agama Islam, tanpa diketahui lebih jelas mengapa Hendra memutuskan untuk melakukan hal tersebut. Yang terakhir, dikarenakan perilisan film yang sudah lama, membuat resolusi film yang menurun dan kurang baik. Sehingga terdapat beberapa gambar yang kurang jelas dan tidak terlihat. 

Film ini sangat direkomendasikan untuk para anak muda, apalagi anak muda milenial masa kini yang mungkin sudah tidak peduli lagi dengan keberagaman yang berada di negara kita dan tak memikirkan lagi tentang apa pentingnya untuk menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan keberagaman yang berada di sekitar kita.


DAFTAR PUSAKA


Hapsari. (2020, April 10). Resensi film Tanda Tanya. PMII Rayon FISIP Universitas Jember. 

https://pmiirayonfisipunej21.wordpress.com/2020/04/10/resensi-film-tanda-tanya-2/


Anwar, I. C. (2021, January 20). Sinopsis Tanda Tanya: Film Tentang Keberagaman Tayang Di Netflix. tirto.id. 

https://tirto.id/sinopsis-tanda-tanya-film-tentang-keberagaman-tayang-di-netflix-f9qJ


Inasshabihah. (2021, December 1). Review ‘Tanda Tanya’ Karya Hanung Bramantyo, Tayang Di Netflix. Berita Baru.co. 

https://beritabaru.co/baru-tayang-di-netflix-berikut-review-film-atau-tanda-tanya-karya-hanung-bramantyo/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun