Mohon tunggu...
Carolina Fernanda Diaz
Carolina Fernanda Diaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

When there's a will, there's way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Komunikasi dalam Era Digital, Apa Dampaknya pada Hubungan Manusia?

13 Mei 2024   16:41 Diperbarui: 13 Mei 2024   17:34 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan adanya kemajuan era digital, cara manusia berkomunikasi pun juga ikut mengalami perubahan. Tersedianya akses untuk saling berhubungan tanpa batas ruang dan waktu, tentunya memberikan kenyamanan dan kecepatan komunikasi yang ditawarkan teknologi kepada manusia. Namun dibalik  itu, ada tantangan besar yang tentunya dapat mempengaruhi beberapa aspek dalam komunikasi, salah satunya adalah kualitas komunikasi yang dapat memengaruhi hubungan manusia.

Tantangan yang dihadapi dengan adanya komunikasi dalam era digital adalah hilangnya elemen non-verbal dalam melakukan komunikasi digital. Dalam komunikasi tatap muka, tentunya kita dapat dengan mudah menangkap ekspresi wajah, intonasi suara dan bahasa tubuh yang dapat membantu kita memahami pesan dengan baik, namun, dalam melakukan komunikasi digital, kita kehilangan sebagian besar elemen-elemen tersebut, dimana hal ini dapat menghasilkan gangguan berupa kesalahpahaman kita dalam memberikan dan menerima pesan.

Selain itu, dengan adanya aplikasi berbasis digital seperti sosial media juga dapat mengubah kualitas hubungan manusia. Dimana contohnya adalah munculnya perasaan membandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupan orang lain yang di share dalam sosial media, yang mana dapat memunculkan rasa rendah diri, isolasi sosial dan adanya pandangan berbeda dari orang tersebut terhadap orang lain. Tak hanya itu, dengan banyaknya data atau informasi diri yang disebarkan melalui sosial media, resiko pencurian data identitas dan pelanggaran privasi pun meningkat, sehingga mengancam kepercayaan dan kualitas dalam hubungan manusia.

Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan komunikasi dalam era digital diperlukannya kesadaran akan dampaknya pada hubungan manusia, penting bagi kita untuk melakukan komunikasi secara hati-hati, memahami bahwa hubungan manusia dibangun bukan hanya sekedar lewat pesan singkat ataupun seberapa banyak like yang kita dapat dalam sosial media. Dengan memahami tantangan-tantangan tersebut, maka kita dapat berkomunikasi serta menggunakan teknologi dan aplikasi berbaris digital dengan lebih bertanggung jawab, dimana hal tersebut dapat menjadi alat untuk memperkaya dan memudahkan komunikasi dan bukan menjadi hal yang dapat merusak kualitas hubungan manusia.

Contoh kasus yang dapat menggambarkan tantangan komunikasi dalam era digital dan dampaknya pada manusia terjadi pada saat bekerja di suatu perusahaan yang mengadopsi komunikasi digital seperti penggunaan e-mail atau platform aplikasi pesan secara online sebagai sarana komunikasi utama dibandingkan komunikasi secara tatap muka. Pada perusahaan yang mengandalkan komunikasi tersebut pasti akan lebih dihadapkan dengan kesulitan berupa kesalahpahaman atau keterlambatan respon karena kurangnya elemen non-verbal, sehingga pesan tidak dapat diterima dengan baik melalui teks. Hal ini tentunya akan mempengaruhi emosional, keefektifitasan hubungan antar anggota  serta kualitas kerja sama yang menurun. Dengan gaya komunikasi yang kurang efektif tersebut, tentunya dapat mengganggu kepercayaan dan kolaborasi yang dilakukan antar anggota atau tim sehingga menciptakan atmosfir kerja yang kurang nyaman dan tidak produktif. Selain iru, ketergantungan pada komunikasi digital juga mengurangi interaksi sosial secara langsung antar pekerja, mengurangi rasa solidaritas serta koneksi antar individu serta banyaknya pekerja yang terdistraksi oleh penggunaan teknologi atau aplikasi berbasis digital pada jam kerja.

Untuk mengatasi tantangan-tantagan tersebut, perusahaan harus mampu menyebarkan kebiasaan komunikais yang seimbang antar digital dan juga tatap muka, dimana dapat dilakukan dengan adanya pertemuan langsung secara rutin dan mengutamakan komunikasi tatap muka dalam situasi yang membutuhkan klarifikasi atau pemevahan masalah serta meningkatkan keterampilan pekerja dalam melatih komunikasi interpersonal. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa komunikasi dalam era digital dapat dijadikan sebagai sarana yang memperkuat, bukan menggantikan komunikasi utama yang dilakukan pada tempat kerja. Hal ini tentunya dapat membantu membangun lingkungan kerja yang lenih kolaboratif, efektif serta menyenangkan bagi semua pekerjanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun