Dear Diary,
Sore ini aku singgah dan ngopi sebentar di coffe shop deket rumah. Sambil membuka lap top tampak chat masuk dari CEO yang meminta untuk menelpon balik. "Haloo pak" "Tris, kamu udah pulang?" "Iya Pak..ada apa ya pa?" "Besok kamu bisa gantiin Adi untuk meeting dengan PT RDI ya" "Lho mas Adi kemana Pak?" "Dia sakit, meriang katanya, jadi dia pulang ke Jakarta tadi siang" "oh gitu ya pa..baik pak besok saya gantikan mas Adi"
Jujur aku lemes saat denger dia besok ga bakal ada dikantor dan lebih sesek lagi saat denger dia sakit. "oh God..Yukk bisaaa!" (aku menyemangati diriku sendiri yang mendadak ga bersemangat). "Apa iya dia sakit? God, jaga dia, sembuhkan dia" (cuma do'a yang bisa kupanjatkan). Karena 4 pekan ke belakang, pacarnya baca chat kami berdua, padahal kita bahas kerjaan, tapi nomorku langsung di blokir oleh pacarnya. Kesel banget...tapi apa daya..aku ga bisa berbuat apa-apa. Â Akhirnya kalau ga ketemu di kantor kami udah pasti ga akan bisa komunikasi. Yang bikin tambah jengkel adalah akun IG ku sempat diblokir oleh akun IG Perusahaan yang admin nya Adi.Â
Seketika ada panggilan masuk, aku yang lagi mikirin Adi, sesaat berangan kalau yang menelpon adalah dia. Segera aku angkat nomor baru yang belum bernama "Halloo.." (nada suaraku yang girang, tak bisa tertutupi) "Hallo Tris, aku telpon WA ga diangkat..kamu lagi dimana?" "Daren..." "iya ini aku...kamu belum jawab pertanyaan aku" (seketika aku tersadar dari mimpi yang rasa nya menyesakkan dada) "aku lagi ngopi dulu di luar""oh, udah pulang kerja?" "Udah" (jawabku datar) "Tadi Ibuku nelpon mamah kamu untuk rencana pertemuan keluarga di akhir pekan ini, kamu mau pulang kapan? Perlu aku jemput ke Bandung?" "ehm..ga usah, aku bisa pulang sendiri. ini jadwal dikantor juga belum pasti, karena ada rekan kerja ku yang sakit, jadi khawatir aku gantiin kerjaannya" "Tapi jangan sampai ganggu acara kita ya! kalau perlu aku yang izinin kamu ke Pimpinan kamu" "aduhh ga usah Kak Daren biar aku sendiri yang urus yaa, aman kok" "oh ya udah kalo gitu, sampai jumpa nanti ya" "iya Kak". Panggilan telpon pun diakhiri.
Dimsum favorit ku yang sudah dingin kini, ga menggugah seleraku setelah mendengar 2 kabar yang dua-duanya sama sekali ga aku harapkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H