Mohon tunggu...
Carni Trisnawati
Carni Trisnawati Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan, Speaker, Juru Kisah/ Pendongeng, MC

saya adalah praktisi pendidikan, merupakan lulusan program Pascasarjana S2 Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2024, dengan PRODI yang sama di STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung. Lulusan SMAN 1 Cimalaka dan Paskibra-Satya (Angkatan XIV). Saya juga merupakan aktivis di lembaga/ organisasi Islam di Kota dan Kabupaten Bandung (FKDT Kota Bandung, LTN NU Kab. Bandung, PW DMI Prov. Jabar), dan tergabung dalam komunitas Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI)-Jawa Barat, juga Master of Ceremony

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

My Diary 7 (Mulai Fokus Yuk...)

1 Desember 2024   13:25 Diperbarui: 1 Desember 2024   14:08 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Dear Diary,

Weekend ini aku ada last class CS.Management (perusahaan yang sedang aku rintis bersama teman-teman) untuk kelas "Story Telling Basic Class" yang aku buat 3 sesion dan diakhiri dengan parade kisah. Sangat memuaskan hasilnya, jujur aku sempat pesimis karena ada beberapa peserta yang sulit menghapal materi dan performance nya masih dibawah standar. Tapi hari ini aku dibuat takjub oleh penampilan mereka semua. Satu hal yang bisa aku ambil pelajaran adalah bahwa mereka bekerja keras dari awal hingga hari terakhir ini. Selain tes, aku memberi mereka bonus; berupa Performance ku dan juga "mencoba panggung". 

"Selesai?" "udah.." "Seneng banget kamu, Tris" "Iya nih...aku ga nyangka penampilan mereka bakal sekeren itu, dan itu diluar dugaanku" "good job my girl" (sambil mengelus kepalaku) "apa siihh.." Adi tidak menjawab, sambil berlalu dia hanya tersenyum.  "dasar aneh" (gerutuku dalam hati)

"Nih makan dulu!" Adi menyodorkan sebungkus nasi goreng, dan itu bukan penawaran melainkan perintah. "Iya.." kataku sambil membuka bungkusan nasi goreng. Tiba-tiba Adi ngomong sesuatu yang serius "kamu ingat ya, kalau tiba saat nya nanti, aku mau dikuburkan deket Bapakku, itu wasiatku, aku harus inget itu!" ("woooiii...emangnya gua siapa luuu?" dalam hati aku berteriak) "aku..aku ga bisa..itu terlalu berat buat aku" aku sebenernya ga kuat kalau dah ngomongin "masa depan kami". "Kenapa?" "yaa..coba aja kamu pikir..aku ini siapa? gilaa ya kamuu.." (aku agak kesal juga). "Boleh aku minta sesuatu  Di.." "Apaaa?" "Bisa ga kamu tuh ga ninggalin aku buat yang kedua kalinya?" "emang kapan aku ninggalin kamu?" "yang pertama: dikehidupan yang sekarang kamu dah ninggalin aku dengan takdir yang ada diantara kita, dan yang ke dua jika kamu meninggal, jadi bisa ga kalau yang yang kedua ga aku alamin?" "maksudnya?" "biar aku aja yang pergi menghadap Tuhan duluan" "kamu tuh..ya ga bisa, aku udah punya riwayat miras dan narkoba dulu dan organ vitalku sudah ada yang tidak berfungsi karena nya" "diii.." "dah ga usah ngomong yang aneh-aneh, kamu fokus sama masa depan dan cinta-cita kamu" Adi memutus omonganku tegas dan ga memberikanku kesempatan untuk berbicara lagi. 

"Kamu jangan mencintai aku terlalu dalam" Tiba-tiba Adi berkata, aku langsung jawab "Dii, kalau aku bisa lupain kamu, itu udah aku lakukan dari kemarin" (God, hati ini merasa ditusuk-tusuk lagi). "Aku cuma pengen bisa melihat kamu bahagia sama pasanganmu, berdo'a dan tersenyum dari sudut ruanganku yang kecil ini suatu saat nanti" ("bisa diam ga sih" , umpatku dalam hati...karena kalau bisa minta kepada Tuhan aku inginnya kamu). Aku udah ga bisa ngomong apa-apa lagi, karena air mata ini sudah berlinang dengan deras. 

Jujur sebenernya cuma ngobrolin "masa depan" (akhirat) yang paling bisa aku pinta sama Tuhan, karena aku dan Adi ga akan pernah bisa bersatu di kehidupan kami sekarang. 

Sepulang dari kantor, aku mulai membuka kembali lap top ku dan mulai menyusun time schedhule untuk beberapa team yang telah aku buat. dan akhirnya dengan team yang sudah ada aku mengadakan meeting malam itu juga dan akan mulai starting point di awal bulan Desember ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun