Pada minggu, 28 April 2024, Prof.Dr.H.A Rusdiana,M.M. menerima uadangan dari Ikatan Doktor Ilmu Pendidikan Republik Indonesia (IDIP-RI) yang bertempat di UNINUS Bandung. Dalam IDIP-RI Award Tahun 2024, beliau menjadi salah satu kandidat penerima penghargaan tersebut. Penghargaan ini diberikan kepada kandidat yang telah memberikan kontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Â
Dan dibulan April ini beliau mendapatkan Kenaikan Pangkat Setingkat Lebih  Tinggi , Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama dari Pembina Utama Madya (IV/d) menjadi pembina utama  (IV/e) dan terhitug mulai 1 April 2024.  Tidaklah heran jika beliau mendapatkan penghargaan tersebut karena hampir setiap hari tulisan-tulisan beliau di muat di media masa Online se-Indonesia, artikel ilmiah dan juga buku. Baliau menuangkan setiap pemikirannya secara kritis dan sistematis untuk menyikapi pendidikan di Indonesia  dengan berbagai fenomena yang muncul di lapangan.Â
Penulis mencoba merangkum beberapa pemikiran beliau dari tulisan terbaru pada moment Wisuda ke-97 UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada  27 April 2024, dengan judul "Refleksi Wisuda ke-97: Membangun Karakter Unggul Menuju Masa Depan Bangsa".  Dalam tulisannya ini beliau mengkritisi beberapa hal, diantaranya:Â
Pertama:Substansi edukasi untuk kaum akademisi dan generasi-Z: (1). Ketangguhan bukan hanya bersifat fisik tetapi juga mental dan emosional, terlebih saat menghadapi kegagalan, dimana ketekunan mencapai tujuan dan kesiapan menghadapi situasi tersulit dalam meraihnya. (2) Prestasi, substansi prestasi bukan hanya bersifat akademisi saja tetapi bagaimana pencapaian individu yang erat kaitannya dengan kontribusi positif terhadap masyarakat dan negara.
(3)  Bakti Untuk negeri, meliputi edukasi tentang pentingnya kontribusi secara aktif untuk kemajuan bangsa yang meliputi pengabdian kepada masyarakat dan partisipasi  dalam pembangunan infrastruktur dan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan. Kedua: Formula dan strategi untuk mencetak pribadi tangguh dan berprestasi, diantaranya, (1) Pembangunan karakter, penting membentuk karakter tangguh dan berprestasi sejak dini melalui pendidikan di sekolah dan keluarga, karena akan membentuk nilai-nilai; integritas, ketekunan, disiplin, dan empati.Â
(2) pengembangan keterampilan dan bakat bisa dilakukan melalui program ekstrakurikuler, pelatihan, dan pengalaman praktik. (3) Mentoring dan pembinaan, diperlukan untuk bisa memberikan arahan, motivasi, dan dukungan emosional. Ketiga: Pesan moral untuk memotivasi generasi bangsa: (1) Cintai negerimu, pesan moral yang kuat adalah cintai negerimu dan bangunlah  rasa tanggung jawab terhadap masa depannya, dan memiliki peran penting terhadap perubahan bangsa yang lebih baik. (2) Berani bermimpi, ajak generasi bangsa untuk berani bermimpi dan menetapkan tujuan yang tinggi dengan menerapkan nilai-nilai kerja keras dan ketekunan.Â
(3) berbagi dan melayani, ajarkan pada generasi bangsa bahwa kebahagiaan sejati didapat melalui pelayanan kepada sesama dan kontribusi positif untuk masyarakat.  Beliau berharap para Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan  seluruh generasi bangsa dapat lebih memahani pentingnya membangun karakter unggul yang didasari oleh ketangguhan, prestasi, dan bakti untuk negeri dalam rangka menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara. (Sumber: https://bedanews.com/refleksi-wisuda-ke-97membangun-karakter-unggul-menuju-masa-depan-bangsa/4/  ).Â
Secara komprehenship tulisan-tulisan beliau adalah wujud refleksi di dunia pendidikan untuk terus melalui perubahan ke arah lebih baik dan bisa menjawab tantangan zaman yang menuntut kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Pendidikan merupakan salah satu jalan yang bisa mewujudkannya. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H