Anda mungkin masih bingung mengapa jalan menikung dibuat miring ke dalam. Sementara itu, jalan lurus permukaannya cenderung datar.Â
Insinyur merancang jalan menikung dengan permukaan miring agar laju mobil tetap stabil. Dikutip dari Ilmu Sipil, kemiringan ini disebut sebagai superelevasi. Tujuannya untuk melawan gaya sentrifugal sehingga kendaraan tidak limbung dan terpental ke sisi luar tikungan.
Seperti saat mobil baru Suzuki yang dijual di pasaran menikung, muncul gaya sentrifugal karena adanya gerak melingkar dari gerakan kendaraan. Efeknya, bobot kendaraan berpindah ke sisi berlawanan dari arah berbelok.
Anda yang berada di dalam mobil pasti pernah merasakan terlempar ke arah berlawanan apabila kendaraan melaju cukup cepat di tikungan. Inilah efek dari gaya sentrifugal akibat momentum mobil berputar di tikungan.Â
Apabila jalan menikung permukaannya dibuat datar maka potensi kecelakaan cukup besar. Tidak hanya itu, superelevasi ini juga membantu buangan air saat di wilayah itu turun hujan lebat.
Untuk jalur kendaraan yang melaju cepat, kemiringan akan dibuat lebih tinggi dan ruas jalan lebih luas. Sebab masih ada gaya sentrifugal yang tersisa dari efek kecepatan tinggi kendaraan untuk diredam permukaan jalan.
Contohnya di sirkuit untuk balapan NASCAR di Amerika Serikat. Mobil balap bisa terus melaju dalam kecepatan tinggi termasuk saat di tikungan. Pebalap tidak perlu cemas mengurangi kecepatan yang signifikan saat akan masuk tikungan.
Selanjutnya jalan menikung dengan kondisi lalu lintas berjalan lambat bidang jalannya bisa lebih sempit seperti di jalur pegunungan. Insinyur memperhitungkan kecepatan kendaraan yang melintas di pegunungan masih cukup wajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H