Operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel, pamer teknologi di Asian Games 2018 dengan memperkenalkan kendaraan listrik tanpa sopir (autonomous) pertama kali di Indonesia.
Kendaraan listrik otonom ini memanfaatkan teknologi 5G Telkomsel, perpaduan kecanggihan teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging), AI (Artificial Intelligent) dan tentunya teknologi jaringan seluler 5G.
"Ajang Asian Games kali ini, Telkomsel memberikan pengalaman eksklusif teknologi 5G kepada Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan sensasi pengalaman berkendara tanpa pengemudi dalam Autonomous Electric Vehicle. Kami bangga memberikan salah satu pengalaman khususnya di event Asian Games, yaitu lewat Telkomsel 5G Experience Center. Kita ingin masyarakat Indonesia bisa merasakan teknologi masa depan, salah satunya mobil tanpa supir," ujar Indra Mardiatna, Vice President Technology and System Telkomsel, Kamis (23/8).
Mobil canggih ini juga mampu mengenali rute perjalan yang akan dilaluinya. Dengan cara mengunduh terlebih dulu peta kemudian bergerak menggunakan GPS.
Bahkan bus ini diklaim aman bagi pejalan kaki yang ingin menyeberang karena memiliki sensor untuk mendeteksi keberadaan manusia. Sensor ini juga bisa di atur jaraknya untuk mengenali benda di sekitarnya agar tidak terjadi tabrakan.
Meski masih banyak pengembangan yang harus dilakukan terkait teknologi masa depan ini, tapi ini cukup bisa mengikuti tren otomotif dunia yang sedang mengarah pada kendaraan ramah lingkungan dan teknologi driveless car (self-driving car).
Menurut Indra sampai saat ini teknologi tersebut belum dikomersialisasi, mungkin beberapa waktu lagi sambil menunggu pengembangan teknologi dan infrastrukturnya. Disini pihaknya berharap bisa lebih memberikan edukasi kepada publik.
Minibus Listrik Otonom (Autonomous Electric Vehicle) yang dipamerkan Telkomsel beberapa waktu lalu tersebut bermerek Navya asal Perancis. Berpenggerak listrik dengan daya Battery Pack kapasitas 33 kWh, dan bertahan selama 9 jam.
Pengecasan dilakukan selama 7-8 jam sampai penuh dengan kapasitas penumpang hingga 12 orang. Dengan formasi 8 duduk dan 4 berdiri.
Mobil bus ini juga dilengkapi kamera 360 derajat yang bisa memantau situasi di dalam kabin mobil.
Selain Indonesia kendaraan ini sudah dipergunakan di Singapura. Tepatnya di Nanyang Technological University di mana sedang dites sebanyak 15 unit driverless minibus.