Mohon tunggu...
Carmia Margaret
Carmia Margaret Mohon Tunggu... -

Siswa kelas XI SMK Sentosa Jakarta, sedang menjalani tugas praktek 2 bulan di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan RI. Tergila-gila membaca dan berkontribusi bagi kemajuan dunia melalui karya nyata berupa diksi dan aksi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Waktu Umurku Tujuh Belas Tahun Nanti

5 Maret 2012   14:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:28 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mama,

Bolehkah aku meminta

Sebuah kado yang lain dari biasanya

Waktu umurku tujuh belas tahun nanti?

Mama,

Waktu umurku tujuh belas tahun nanti

Tolong bawa aku ke kantor Menteri

Aku ingin berjumpa dengan petinggi negeri ini

Bukan mau gaya atau cuma karena ingin sok aksi

Tetapi di sana aku mau berbagi dengan para petinggi

Mama,

Waktu umurku tujuh belas tahun nanti

Aku ingin bernyanyi

Lagu “Indonesia Raya” yang mungkin mereka tak kuasai lagi

Bukan cuma lupa lirik dan tempo bernyanyi

Melainkan mungkin mereka tidak tahu lagi

Esensi dari lagu yang dicipta Pak Soepratman untuk negeri

Buktinya saja mereka lebih mencintai partai mereka sendiri

Daripada tanah tumpah darah yang katanya pertiwi

Mama,

Waktu umurku tujuh belas tahun nanti

Aku ingin membaca

Teks Pancasila yang mungkin mereka hafal mati

Dari ketuhanan sampai keadilan sosial

Tetapi mereka mati suri dan sama sekali tak mengerti

Semangat dasar negara yang harusnya dihidupi

Kini cuma teronggok dalam bingkai di ruang kerja Menteri

Mama,

Waktu umurku tujuh belas tahun nanti

Aku ingin bertanya

Kepada siapa saja yang dapat kutemui di kantor Menteri

Apa yang akan diucapkan oleh Bung Karno

Seandainya beliau masih hidup sampai detik ini

Dan menjadi saksi atas kejeniusan penguasa saat ini

Yang mengubah negeri yang seharusnya permai ini

Menjadi panggung penyimpangan yang sungguh menyayat hati

Mama,

Waktu umurku tujuh belas tahun nanti

Tolong bawa aku ke kantor Menteri

Tetapi jangan tinggalkan aku sendiri

Siapa tahu mereka langsung sakit hati

Dan aku dilemparkan ke dalam jeruji besi

Karena mengungkapkan isi hati

Yang sesungguhnya karena aku cinta bangsa ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun