Mohon tunggu...
Carmelita
Carmelita Mohon Tunggu... Pengacara - Managing Partner di The Clients' Law Firm

Pengacara wanita mempunyai latar belakang sebagai pemain bulutangkis pelatnas periode tahun 1993-2001.Tahun 2015 mendirikan The Clients Law Firm hingga sekarang. Saat ini sedang menempuh pendidikan Magister Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus 1945.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati- hati penipuan bagi pemasang iklan properti

29 Desember 2013   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Karena sangking seringnya saya menerima SMS yang bertujuan untuk menipu, maka jika mendapat SMS yang isi kurang lebih seperti ini : "saya tertarik dg rumah anda, dan mau transfer tanda jadi ,mhn hubungi suami sy H. Ahmad di no 081********. " saya udh refleks untuk mengabaikannya saja. 
Sekedar untuk berbagi pengalaman saja dengan teman-teman yang lain , agar jangan sampai ada yg tertipu oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab itu. Untuk para pemilik rumah, apartemen atau ruko yang memasang iklan sendiri di media cetak atau pun media online, mungkin tips ini bisa di jadikan masukkan : 
* Logika dan nalar tetap harus jalan biarpun senang sekali mendapat telephone atau SMS yang menyatakan ada yang mau memberi tanda jadi. Perlu sekali menanyakan properti yang mana yang mau di kasih tanda jadi. Percayalah, penipu ini tidak akan bisa kasih jawaban yang spesifik karena mereka SMS secara random dari semua iklan yang dipasang. 
* Waspada jika ada orang yang hanya by phone tanpa melihat propertinya , tapi mau memberikan tanda jadi. Bohong sekali itu, biarpun mereka biasanya akan menjawab sudah melihat, atau sudah tau. 
*Selalu tanya nama mereka yang mengaku sudah melihat propertinya. Boleh juga kita bilang tidak ada yang namanya disebut itu sudah datang melihat. Nanti jawaban mereka akan berganti- ganti tidak jelas gitu. 
*Selalu minta datang untuk berjumpa ( kopi darat) jika mau memberikan tanda jadi. Nanti mereka akan alasan sedang ada di daerah Kalimantan atau Batam dan akan transfer saja. Nah, disinilah mereka mau mulai menjebak anda. Jika anda bilang ok untuk via transfer maka tidak lama lagi anda akan mendapat telephone yg menyatakan kalau uang sudah ditransfer. Dan anda akan di suruh untuk cek via ATM dengan segera. Bila anda sudah ada di depan ATM nanti akan dapat telephone lagi dari orang yang mengaku dari bank. Biasanya dari bank BCA. Lalu menyuruh anda mengikuti instruksi dari dia untuk mengecek apakah uang yg ditransfer itu sudah masuk. Bila anda ikuti terus instruksinya, nanti yang ada malahan anda menstransfer uang anda ke rekening mereka. Beberapa orang yg terkena tipu selalu bilang karena kena hipnotis, padahal menurut saya bukan terkena hipnotis tetapi karena manusia tidak bisa berfokus dengan 2 kegiatan secara bersamaan sekaligus. Dan mereka para penipu mempergunakan celah ini. Yaitu kita dibimbing via telephone ( panca indra pendengaran) dan di suruh membaca instruksi di layar ATM BCA ( panca indra penglihatan). Cuma karena suara by phone yg lebih dominan, jadinya membaca instruksi di layar ATM nya yg kalah. Sehingga kita merasanya seperti di hipnotis. 
Demikian sedikit dari pengalaman saya. Semoga bisa berguna untuk teman- teman sekalian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun