Mohon tunggu...
Carlos Nemesis
Carlos Nemesis Mohon Tunggu... Insinyur - live curious

Penggiat Tata Kota, tertarik dengan topik permukiman, transportasi dan juga topik kontemporer seperti perkembangan Industry 4.0 terhadap kota. Mahir dalam membuat artikel secara sistematis, padat, namun tetap menggugah. Jika ada yg berminat dibuatkan tulisan silahkan email ke : carlostondok@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

"Make Jakarta Skies Clear Again"

28 Mei 2019   14:30 Diperbarui: 19 Maret 2024   15:55 3065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 11. Langit Jakarta yang Biru dari Lapangan Banteng | sumber: hasil foto sendiri

Bayangkan saja bagaimana cara agar setiap individu tidak melakukan perjalanan yang begitu jauh? Jawabannya adalah dengan mewujudkan satu kawasan yang terintegrasi dimana terdapat daerah tempat tinggal, tempat kerja, dan kebutuhan dasar dalam jarak yang dekat.

Konsep pengembangan macam ini lebih dikenal dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Ilustrasi berikut menggambarkan TOD dengan guna lahannya yang bercampur dan padat membuat penduduk lebih mudah dalam mengakses tujuannya.

Gambar 8. Avoid | sumber: Transformative Urban Mobility Initiative. (2019). Sustainable Urban Transport : Avoid-Shift-Improve [A-S-I]. Eschbron: Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Gambar 8. Avoid | sumber: Transformative Urban Mobility Initiative. (2019). Sustainable Urban Transport : Avoid-Shift-Improve [A-S-I]. Eschbron: Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Shift/maintain, berarti memastikan setiap pergerakan penduduk terjadi secara efektif dan efisien melalui moda transportasi yang berkelanjutan. Harus terdapat pergeseran penggunaan moda dari mobil/motor pribadi sebagai penyumbang polusi udara tertinggi menjadi transportasi publik ramah lingkungan. 

Penggunaan transportasi publik ini dapat diwujudkan melalui bus ataupun kereta yang kini sudah rendah emisi. Atau cara lainnya dengan berjalan kaki atau bersepeda. 

Mungkin anda bertanya-tanya? Jika harus bekerja menggunakan sepeda maka sampai pun sudah tidak nyaman karena badan sudah penuh keringat. Disinilah integrase antar moda menjadi pemeran kunci, bahwa anda tetap bisa bersepeda dalam jarak dekat (micro mobility) lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan transportasi umum. Oleh karenanya dibutuhkan pengembangan infrastruktur untuk bersepeda atau berjalan kaki yang aman menuju transportasi umum.

Gambar 9. Shift | sumber: Transformative Urban Mobility Initiative. (2019). Sustainable Urban Transport : Avoid-Shift-Improve [A-S-I]. Eschbron: Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Gambar 9. Shift | sumber: Transformative Urban Mobility Initiative. (2019). Sustainable Urban Transport : Avoid-Shift-Improve [A-S-I]. Eschbron: Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Yang ketiga adalah improve, aspek ini mengutamakan pada peningkatan pelayanan, operasional dan keberlanjutan jaringan infrastruktur transportasi. 

Hal ini membahas tentang penggunaan informasi telekomunikasi untuk membantu masyarakat dalam memantau moda transportasi umum secara real time. Perihal keberlanjutan, diperlukan usaha untuk mengganti moda transportasi BBM menjadi moda transportasi tenaga listrik yang disertai infrastruktur penunjang berupa charging station.

Gambar 10. Improve | sumber: Transformative Urban Mobility Initiative. (2019). Sustainable Urban Transport : Avoid-Shift-Improve [A-S-I]. Eschbron: Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Gambar 10. Improve | sumber: Transformative Urban Mobility Initiative. (2019). Sustainable Urban Transport : Avoid-Shift-Improve [A-S-I]. Eschbron: Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Ketiga usaha tersebut harus dilakukan secara bersamaan untuk memastikan kualitas udara perkotaan kita kembali menjadi sehat untuk kita hirup lagi. Tanggung jawab ini tidak hanya berhenti kepada pemerintah saja sebagai pelaksana pembangunan, tetapi kepada kita juga sebagai individu dalam masyarakat perkotaan. 

Kita bisa memilih untuk menggunakan transportasi public lebih banyak, ya saya tahu transportasi public kita belum sempurna, tapi cobalah sesekali (kalau bisa sering-sering) untuk menggunakannya. Atau bagi yang biasanya menaiki transportasi online ke rumah, bisa mulai berjalan kaki lalu dilanjut dengan transportasi publik. Tidak ada alasan untuk tidak ikut berpatisipasi mewujudkan kualitas udara bersih, karena kita juga yang menghirup udara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun