Saat ini kita mengamati semakin meluasnya gerakan perlawanan masyarakat atau gerakan sosial dalam upaya menentang dan mendorong kebijakan publik, perubahan politik dan sosial di tingkat lokal dan global. Gerakan masyarakat tidak hanya terjadi di negara otoriter dan berkembang, namun juga terjadi di negara maju dan demarkasi. Kekuatan-kekuatan yang bertebaran di dunia dengan mengangkat isu-isu tersebut diharapkan menjadi modal sosial yang kuat untuk mendorong perubahan kondisi dunia yang lebih seimbang ke depan. Biasanya semua gerakan sosial yang dilakukan oleh Organisasi Mahasiswa dan Organisasi Masyarakat Sipil lainnya menolak berbagai bentuk peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh penguasa dan wakil rakyat khususnya bagi mereka yang berada pada lapisan bawah. Misalnya saja dengan gerakan sosial yang dilakukan antar sistem Pertanian, dimana mereka sering melibatkan banyak petani dalam banyak kasus aksi unjuk rasa, pemogokan, demonstrasi dan protes terhadap kegiatan-kegiatan yang merusak lahan pertanian. Kemunculan gerakan sosial ini pada dasarnya didorong oleh ketidakpastian yang selama ini dikhawatirkan oleh sekelompok masyarakat terhadap berbagai aspek kehidupan manusia dengan berangkat dari tahap kecemasan, kemarahan, dan tahap formalisasi kelembagaan.
Gerakan sosial merupakan suatu gerakan aksi yang diselenggarakan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama atau Gerakan sosial merupakan upaya bersama untuk melakukan perubahan dalam masyarakat. Munculnya gerakan sosial karena masyarakat tidak puas dengan kebijakan dan keadaan, sehingga tindakan yang dilakukan adalah mengubah kebijakan itu sendiri melalui tindakan. Tarrow mendefinisikan gerakan sosial adalah suatu tantangan kolektif yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mempunyai tujuan dan solidaritas yang sama (Tarrow, 1998 4-5). Gerakan sosial berbeda dengan berbagai bentuk aksi massa seperti kerumunan, kerusuhan, pemberontakan dan revolusi. Kerumunan merupakan suatu aksi massa yang tidak mempunyai bentuk organisasi yang mudah meledak dan membubarkan diri secara tiba-tiba.
Menurut Cohen (1983) Gerakan Sosial adalah gerakan yang dilakukan oleh sejumlah orang yang sifatnya terorganisir dengan tujuan untuk merubah atau mempertahankan sesuatu unsur tertentu dalam masyarakat yang luas yang mempunyai ciri-ciri  adanya tujuan yang ingin dicapai (sasaran), terencana serta terdapat suatu ideologi.  Di sisi lain Anthony Giddens yang menyatakan bahwa gerakan sosial adalah sebuah gerakan yang dilakukan secara bersama-sama demi mencapai tujuan yang sama-sama diinginkan oleh kelompok atau dengan kata lain gerakan sosial adalah tindakan kolektif untuk mencapai keinginan yang menjadi cita-cita bersama. Gerakan sosial timbul karena meluasnya ketidak puasan atas situasi yang ada. Seperti contohnya urbanisasi perubuhan dari masyarakat tradisional kemasyarakat modern yang tidak diimbangi dengan persiapan yang matang akan berdampak pada perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan ekonomi yang semakin meluas antara si kaya dan si miskin kesenjangan serta kelunturan nilai-nilai yang sudah diagungkan serta krisis identitas sosial
Tipologi gerakan sosial
Berdasarkan tipologinya gerakan sosial dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut jenis-jenis gerakan sosial menurut para ahli.
Menurut Sosiolog David F. Aberle, gerakan sosial terbagi menjadi empat jenis. Mereka:
- Gerakan Sosial Alternatif merupakan gerakan yang bertujuan untuk mengubah karakter seseorang. Misalnya kampanye anti narkotika, seks bebas, minuman keras dan isu lainnya.
- Gerakan Sosial Penebusan merupakan gerakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu secara keseluruhan. Gerakan ini mempunyai sasaran yang sama dengan gerakan alternatif namun berbeda cakupannya.
- Gerakan Sosial Reformatif adalah gerakan perubahan atau pembaharuan pada aspek atau lapisan masyarakat tertentu. Gerakan ini jelas berbeda dengan dua gerakan di atas yang menekankan pada individu.
- Â Gerakan sosial transformatif mengacu pada gerakan untuk mengubah tatanan sosial itu sendiri. Para anggota mempunyai keinginan untuk mengubah tatanan sosial masyarakat menjadi tatanan yang lebih baik menurut versi mereka.
Kekerasan dan perdamaian dalam gerakan sosial
Kehidupan masa kini menunjukkan betapa kegelisahan yang diungkapkan oleh sekelompok masyarakat kemudian menjadi sebuah gerakan sosial yang meluas dan tidak jarang berbentuk kekerasan yang bentrok dengan aparatur negara dan mengorbankan banyak jiwa serta variasi lainnya yang mengancam integrasi nasional.
o Gerakan Sosial Kekerasan
Pengertian kekerasan sendiri adalah suatu tindakan yang tidak terkendali yang bertujuan untuk merusak, melukai bahkan menghancurkan harta benda dan manusia, bahkan terkadang dapat mengakibatkan kematian. Kekerasan tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu kekerasan langsung dan kekerasan struktural.
- Kekerasan Langsung adalah tindakan yang bertujuan menciptakan hierarki dan hegemoni. Artinya kekerasan langsung bukan sekedar kekerasan secara langsung
- Kekerasan struktural adalah kekerasan yang diawali dengan hegemoni perbedaan kelas dan kedudukan sehingga memungkinkan terjadinya tindakan alienasi, eksploitasi, diskriminasi, represi yang bertujuan untuk mempertahankan hierarki yang ada oleh kelompok yang berkuasa dan bertujuan untuk menghancurkannya oleh kelompok yang tertindas. (Thomas Matyok, 2021).
Tidak semua gerakan sosial berhasil mendorong perubahan besar dalam masyarakat. Tidak jarang gerakan sosial membuka jalan bagi munculnya konflik yang berkepanjangan. Kebanyakan gerakan sosial gagal bertahan sampai mereka mampu mewujudkan perubahan yang mereka inginkan. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pantangan-pantangan politik, maka perlu diperlukan Masyarakat Sipil untuk meningkatkan pendidikan kewarganegaraan masyarakat.