Mohon tunggu...
Carla
Carla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memaknai Hari Kartini di Era Modern

21 April 2024   18:50 Diperbarui: 21 April 2024   19:11 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya patriarki yang masih melekat dalam masyarakat merupakan tantangan dalam memaknai Hari Kartini di era modern. Budaya ini memberikan pandangan bahwa laki-laki memiliki peranan dominan dalam kepemimpinan dan mengharapkan perempuan untuk mengikuti norma-norma yang ditetapkan oleh laki-laki. 

Hal ini cenderung menghambat perempuan dalam mencapai kesetaraan dan emansipasi. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya upaya untuk merubah pola pikir dan norma-norma yang mendukung budaya patriarki serta mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender dan peran aktif perempuan dalam berbagai bidang.

Peran media sangat berpengaruh dalam membentuk citra perempuan, yang menjadi tantangan dalam memaknai Hari Kartini di era modern. Media sering memperkuat stereotipe perempuan yang lemah, bergantung pada laki-laki, dan hanya memperhatikan penampilan fisik. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perempuan dan menyulitkan perempuan untuk mencapai kesetaraan. 

Penting bagi kita untuk mengkritisi dan mengedukasi media agar mereka bertanggung jawab dalam menyajikan gambaran yang lebih positif dan menyeluruh tentang perempuan. Penggunaan media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk memperluas wacana kesetaraan gender dan mempromosikan perempuan yang mandiri dan berdaya saing.


Perubahan sosial dan teknologi dalam era modern memengaruhi peran perempuan dan menjadi tantangan dalam memaknai Hari Kartini. Di satu sisi, perubahan ini memberikan peluang lebih besar bagi perempuan untuk mengakses pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan lainnya. Namun, di sisi lain, perubahan ini juga dapat memperkuat tekanan sosial dan stereotipe gender yang masih ada. 

Teknologi juga dapat menciptakan kesenjangan digital antara perempuan dan laki-laki, menghambat kemajuan perempuan dalam bidang teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatasi tantangan ini dengan memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dalam mengakses teknologi dan menghadapi perubahan sosial dengan pemahaman yang inklusif dan kesadaran akan hak-hak perempuan.

Pada era modern ini, penting bagi kita untuk mengaktualisasikan semangat Kartini agar perjuangan dan kontribusinya dapat terus hidup dan relevan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan perhatian yang besar pada pendidikan sebagai kunci pembebasan perempuan. Pendidikan yang berkualitas dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada perempuan sehingga mereka dapat mandiri dan berdaya saing. 

Selain itu, penguatan kesadaran diri dan kemandirian perempuan juga penting dalam mengaktualisasikan semangat Kartini. Perempuan perlu diingatkan akan potensi dan kemampuan yang dimiliki dan didorong untuk mengembangkan diri. 

Selain itu, perempuan juga perlu didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang, baik di bidang ekonomi, politik, budaya, maupun sosial untuk mencapai kesetaraan gender. Dengan mendorong perempuan untuk aktif berpartisipasi, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih maju dan berkeadilan gender.

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pembebasan perempuan di era modern ini. Melalui pendidikan yang berkualitas dan merata, perempuan dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh kemandirian dan kesetaraan. Pendidikan dapat membebaskan perempuan dari keterbatasan sosial dan budaya yang membatasi peran mereka. 

Dengan pendidikan, perempuan dapat meraih mimpi dan ambisi mereka, serta turut berkontribusi dalam pembangunan negara. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian yang lebih besar dari pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi perempuan, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang tangguh di era modern ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun