Mohon tunggu...
Carla Listiarini
Carla Listiarini Mohon Tunggu... Sales - Indonesia

Content Editor, Ordinary

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Indomie, Kecil-kecil Cabe Rawit

27 Juni 2015   06:21 Diperbarui: 27 Juni 2015   06:25 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu Indomie? makanan ringan yang bisa jadi alternatif makanan pokok, yang penuh pro dan kontra, yang juga merupakan makanan penyelamat perut anak kos di hari tua. Dibalik semua ulasan negatifnya (atas nama kesehatan), Indomie bisa dikatakan termasuk produk lokal Indonesia yang sukses sebagai produk ekspor internasional.

 

Indomie mudah ditemukan dimancanegara, bahkan dikota terpencil sekalipun, seperti Bocholt, sebuah kota kecil di Jerman Utara. Sungguh mengejutkan bisa menemukan Indomie dikota kecil ini. Di beberapa negara di Eropa (seperti Inggris, Jerman, dan Belanda), Indomie dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko yang menjual produk-produk makanan khas Asia. Dan lagi, beberapa situs internet menyebutkan Indomie termasuk dalam 10 besar mie instan terbaik (cukup ketik di Google dengan keyword top 10 instan noodle, Indomie pasti selalu termasuk didalamnya).

 

Bahkan produk ini dapat dengan mudah ditemukan di ebay dan amazon.com, portal belanja virtual internasional. Tidak mungkin ada penawaran, tanpa ada permintaan pasar, bukan? Walaupun pada kenyataanya, rasa Indomie ekspor berbeda dari Indomie di pasar domestik (karena kebijakan negara bersangkutan).

 

Dan lagi, teman-teman (saya) yang berasal dari negara lain.. tidak pernah mengatakan tidak enak pada Indomie (terutama mie goreng) setelah mencoba. Namun, hal pertama yang membuat teman saya ragu membeli adalah kurangnya brand awareness pada brand lokal Indonesia ini. Kedua, ukurannya yang hanya sekitar 90 gram. Jika dibandingkan dengan mie instan korea ataupun ramen instan Jepang, Indomie lebih kecil kurang lebih setengahnya(?). Seorang teman dari korea selatan mengatakan, ia meragukan indomie karena ukurannya dan design packaging-nya yg tidak menarik. Ditambah, orang korea sangat cinta produk sendiri, membuat mereka sulit berpaling dari mie instan negaranya sendiri. Teman saya pernah mengatakan bahwa dinegaranya sulit menemukan indomie. Saya tidak heran, mungkin Indofood sudah tau akan sulit bersaing dengan produk lokal disana.

 

Ya .. Indomie, makanan ringan berukuran kurang dari 100 gram ini, sangat mengagumkan dan bisa dikatakan sebagai produk ekspor yang sukses dimancanegara. Namun, Indomie masih harus terus mengembangkan eksistensi-nya, jangan mau kalah dengan Mama (produk mie instan dari Thailand). Dimanapun Indomie berada, pasti produk saingan satu ini selalu ada. Namun ketika Mama berhasil masuk jaringan Tesco (salah satu jaringan supermarket terbesar di UK), Indomie belum berhasil masuk jaringan supermarket jagoan Inggris ini. Semoga Indomie bisa semakin sukses dipasar mie instan global.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun