PANDEGLANG-BANTEN| Literasi Publik.co.id
Carutmarutnya sistem Pemerintahan Desa Carita menimbulkan gejolak aksi masa di masyarakat desa Carita, ketidak transparanan informasi serta penggunaan anggaran BUMDES yg tidak jelas pengelolaannya.Â
Tersebar bukti bahwa BUMDES Desa Carita meminjam uang sebesar 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah) ke bank BPR yg tidak jelas untuk apa uang tersebut dipergunakan, membuat masyarakat desa Carita geram dan melakukan demonstrasi untuk kedua kalinya ke balai desa Carita dan di lanjutkan ke Kantor Kecamatan Carita untuk meminta pertanggung jawaban dan kejelasannya juga menuntut oknum terkait untuk mundur dari jabatannya.
Menanggapi terkait demonstrasi tadi, Organisasi APMCB (Aliansi Pergerakan Masyarakat Carita Bersatu) yang turun dan mengawal masa aksi meminta kepada Aparat Penegak Hukum serta Pejabat Kecamatan Carita untuk memanggil pihak terkait agar bisa mempertanggung jawabkan masalah ini,
Herman Firmansyan selaku Ketua Organisasi APMCB menyampaikan ; "bahwa gerakan kami turut serta dalam mengawal UNRAS tidak ada kepentingan apapun, tidak lain dan tidak bukan hanyalah panggilan jiwa kami untuk mengingatkan atas adanya kebobrokan dan ketidak becusan Aparatur Pemerintah Desa Carita dalam mengelola dan menjalankan roda Pemerintahannya, sehingga menimbulkan kegaduhan dan kegeraman masyarakat Carita yang pada akhirnya menimbulkan banyak protes di masyarakat Desa Carita". Ungkapnya
"Lanjut Herman. "Dengan Unjuk rasa ini kami ingin menginformasikan kepada publik bahwa di Desa Carita terjadi mismanajemen dan akuntabilitasnya diragukan dan diduga ada prakrek KKN didalamya, sehingga harus segera diluruskan. Kami mohon kepada para penegak hukum untuk menindalklanjuti aspirasi kami". Tegasnya (L.P/Red)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H