[caption id="attachment_54062" align="aligncenter" width="300" caption="Bantuan Rumah Caritas Sibolga"][/caption]
Pertama kali melihat judulnya mungkin anda mengira proyek apalagi ya yang prestisius (mega proyek) yang ada di tahun ini. Ini bukanlah proyek Season City ( Agung Podomoro Group), St.Moritz (PT.Lippo Karawaci Tbk) dll, tetapi inilah adalah proyek bantuan rumah untuk masyarakat kecil yang ada di pedalaman, proyek yang sangat jauh dari jangkauan transportasi. Ketika saya menjalani proyek ini. Dan bercerita sama teman-teman mereka mengatakan "hari ini masih ada kerja jalan kaki" ya tapi inilah yang saya rasakan dan akhirnya menyelesaikan dengan baik
Akibat terjadi gempa di Nias 28 maret 2005, menyebabkan bantuan banyak ke Nias, Salah satu yang berkarya adalah Caritas Sibolga, Setelah selesai rekonstruksi gempa, maka ketika masih banyak saudara kita yang di pedalaman yang belum merasakan bantuan apa-apa maka Caritas Sibolga mengambil tindakan untuk membantu saudara kita yang dipedalaman,
Salah satu Proyek Caritas Sibolga yang sangat Mega Proyek (menurut saya) kenapa proyek ini saya katakan mega proyek:
1.    Lokasinya Terisolasi
Membangun proyek yang bukan komersil, yang hanya bantuan tentu orang berpikir untuk bekerja di pedalaman, tetapi Caritas Sibolga tetap mempunyai komitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan lokasi yang terisolasi, dan akses jalan yang sulit merupakan tantangan yang besar bagi team proyek dalam monitoring proyek, pendistribusi logistic proyek. Kerjasama team proyek dalam penyelesaian pendistribusion di proyek dapat kita lihat seperti gambar:
[caption id="attachment_54068" align="aligncenter" width="300" caption="Peran masyarakat mengangkut bahan rumahnya sendiri"][/caption]
2.    Monitoring Pembangunan
Dalam pembangunan yang bekerja membangun rumah masyarakat adalah masyarakat itu sendiri, maka Caritas Sibolga akan selalu memonitoring pembangunan dan akan mengajari masyarakat dalam membangun rumah mereka sendiri. Dalam memonitoring maka team Caritas akan tidur di rumah masyarakat dan menyatu dengan kehidupan mereka sehari-hari selama pembangunan, tetapi tantangan yang terbesar adalah alam yang tentunya team harus berjalan kaki melewati hutan belantara, agar masyarakat di pedalaman mendapatkan rumah yang layak.
[caption id="attachment_54076" align="aligncenter" width="300" caption="Perjalanan Monitoring"][/caption] 3.    Sulit Komunikasi