Mohon tunggu...
RITA CARITA
RITA CARITA Mohon Tunggu... -

Carita (Calon Anggota RANITA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai aktivis lingkungan \r\nemail : caritauinjakarta@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cisadane Tercemar, Salah Siapa?

29 Januari 2015   03:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_348461" align="aligncenter" width="300" caption="Daerah aliran sungai cisadane tercemar"]
[/caption]

Ciputat- Carita (Calon anggota RANITA UKM UIN Jakarta) 2014, senin(19/01) menginvestigasi TPA Cipeucang atas terjadinya ketidaksesuaian pengelolaan sampah dengan perencanaan sebelumnya yang mengakibatkan tercemarnya aliran sungai Cisadane.

Carita (Calon Anggota Ranita) belakangan ini melakukan penelitian ke TPA Cipeucang. Hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai instansi pemerintahan seperti: BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah), DKPP (Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman), BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane), Kantor Kelurahan Kademangan dan Serpong, bahwa IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) TPA Cipeucang belum mendapat IPLC (Izin Pengelolaan Limbah Cair) dari BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah). Hal tersebut disampaikan oleh  Ibu Lila staff bagian WASDAL (Pengawasan Dampak Lingkungan) BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah). Dalam kegiatannya kelompok aktivis lingkungan ini menuntut ditingkatkannya perbaikan pengelolaan TPA Cipeucang karena Air Lindi yang telah mencemari sungai Cisadane  seperti disengaja dan dibuat jalurnya serta bau gas metana yang tidak dimanfaatkan seperti apa yang sudah dikonsepkan mengakibatkan pencemaran udara di wilayah sekitar TPA.

Ketinggian sampah yang ada di TPA Cipeucang saat ini berkisar 5-6 meter karena TPA Cipeucang mempunyai luas wilayah sekitar 2,5 Ha dan total sampah yang tertampung di TPA Cipeucang  sudah hampir 70% dari luas wilayahnya tetapi pemerintah sudah menambah luas wilayah TPA Cipuecang menjadi 5 Ha (belum dioperasionalkan). Namun wilayah tambahan tersebut sangat dekat dengan aliran sungai cisadane. Hal ini menyebabkan produksi air lindi semakin banyak sehingga terjadi kebocoran karena IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) TPA Cipeucang belum berjalan secara optimal karena sistem yang dibuat itu beda dengan pengoperasionalannya. Air lindi adalah licin dan lendir (Bang Mukri- aktivis WALHI, 2015). Pengoperasionalan Sanitary Landfill di TPA Cipeucang hanya awal-awal tapi sekarang sudah seperti sistem Open Dumping sehingga mencemari sungai Cisadane yang letaknya di sekitar TPA tersebut. Yang mencemari sungai Cisadane yaitu air lindi (leachate) merupakan air dengan konsentrasi kandungan anorganik dan organik yang tinggi, terbentuk dalam landfill akibat adanya air hujan yang masuk dalam landfill (penampungan sampah) air ini mengandung cairan yang sangat berbahaya karena selain kandungan organik yang tinggi juga dapat mengandung unsur logam seperti: Zn (Seng), Hg (raksa) dan Pb(Timbal),  jadi sangat berbahaya kalau air lindi mencemari aliran sungai Cisadane .

BISA LEBIH TERPADU

[caption id="attachment_348463" align="alignnone" width="300" caption="Penumpukan sampah di TPA Cipeucang"]

142245319955227794
142245319955227794
[/caption]

Penumpukan sampah yang bertambah tiap harinya yaitu sebanyak 700mᶟ dapat mengancam kesehatan warga sekitar TPA. "Sebenarnya jika sampah dipilah-pilah sebelum masuk ke TPA dan didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat, dapat menghasilkan nilai ekonomi seperti penerapan yang dilakukan oleh TPA Bantar Gebang yang menghasilkan 200 juta per bulan dari hasil daur ulang tersebut", ujar bang Mukri aktivis WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)  Eksekutif  Nasional. 200 juta tersebut dihasilkan dari retribusi truk sampah yang masuk dan keluar, pengelolaan sampah seperti daur ulang, pembuatan pupuk dan lain-lain.

Dilihat dari kebocoran air lindi kalau air lindi tidak bocor dan di manfaatkan dengan baik seperti menggunakan metode biofilter dan wetlands. Metode Biofilter merupakan salah satu metode sederhana yang dapat digunakan untuk mendegradasi parameter-parameter (tolak ukur) pencemar yang ada di air lindi. Metode ini berprinsip pada metode pertumbuhan terlekat. Bakteri pada air lindi akan terlekat pada biofilter dan membantu biofilm sebagai tempat hidupnya. Biofilm ini lah yang akan menahan bakteri agar tidak ikut terbawa efluen sehingga dapat mendegradasi air lindi secara kontinu.

Metode wetland merupakan sistem yang termasuk pengolahan alami, dimana terjadi aktivitas pengolahan sedimentasi,filtrasi, dan biologis, karena aktivitas mikroorganisme dalam tanah dan aktivitas tanaman. Aktivitas mikroorganisme maupun tanaman dalam penyediaan oksigen yang terdapat dalam sistem pengolahan ini , secara prinsip terjadi akibat adanya proses fotosintesis maupun respirasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun