Yeni Kurniatin, No.05
"Ah, kamu lagi!" seru Nessa setengah kaget karena melihat Fahmi yang tiba-tiba hadir dihadapannya.
"Memang ada yang lain Nessa?" Fahmi mengedar pandangannya.
"Maksud kamu yang suka mengendap-endap, stalking kita?"
Fahmi pura-pura tidak mendengar omelan Nessa.
"Jawabannya tidak ada." Trek... dua slot pintu pagar besi digerakan dengan cepat. Lalu diikat dengan gembok selebar lima inci.
Fahmi menarik mukanya. "Biasa-biasa we atuh Ness, tong make (jangan pakai) tenaga dalam."
Nessa menjulurkan lidahnya, mengolok-olok Fahmi. "lagi marahan Yah Mi? Aku sampaikan lah kamu sedang tugas pengawalan rutin."
Fahmi menggaruk-garuk kepala. "Tahu saja. Mau mampir tapi sudah malam. Kalau melanggar perintah peri nanti cinderella suka berubah jadi srigala."
"Hahahahaha... kamu. Sana pergi sebelum Ibu kost datang."
Fahmi berjalan dengan gontai, lalu bergabung dengan kerumunan tak  jauh dari kost-an. beberapa meter dari kost mereka rumah Pak RW, disana ada meja pingpong. Hampir setiap malam ramai. Kalau ada sepak bola biasanya mendadak jadi tempat Nobar.