Setiap barang yang dibeli akan dibungkus menggunakan bubble wrap. Itu sudah ketentuan, bahkan kita sebagai konsumen meminta untuk dibungkus bubble wrap serapi mungkin agar barang yang dipesan tidak rusak akibat pengantaran. Dan sekarang tumpukan bubble wrap semakin menggembung. Â Â
Sebagai produsen sampah rasanya gak elok membebankan permasalahan sampah hanya pada pemerintah. Berharap pemikiran ini tidak akan memancing opini, "jika begitu, mereka kerja apa dong?"Jangan sampai ada yang berpikir seperti itu.
Dengan bencana-bencana yang terjadi akhir-akhir ini-- kebakaran, banjir, kekeringan, perubahan iklim yang menyebabkan gagal panen-- sebagian besar disumbang dari sampah, rasanya sudah saatnya kita sebagai penghasil sampah untuk mengontrol produksi sampah harian.
Pemerintah Kota Bandung sebetulnya tidak tinggal diam dalam mengatasi permasalahan sampah. Di awal kepemimpinan Alm. Mang Oded (walikota Bandung 2018 - 2021) menggagas Kang Pisman, akronim dari Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan. Sayangnya, sampai saat ini banyak yang kurang mengenal program Kang Pisman, padahal sudah berjalan hampir tujuh tahun.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung melalui akun Instagramnya mengajak warga Kota Bandung untuk melakukan program Kang Pisman-- mengurangi sampah, melakukan pemilahan, dan memanfaatkan sampah, sekaligus mengajak menjadi nasabah bank sampah. Meski begitu, masih banyak warga kota Bandung tidak mengenal Kang Pisman serta bank sampah DLH Kota Bandung.Â
Melihat respons warga kota Kota Bandung yang hare-hare (tidak peduli), sudah saatnya sosialisasi Kang Pisman dan Bank Sampah dievaluasi. Minimal bentuk komunikasi diperbaharui agar dapat lebih menjangkau warga kota. Bisa dengan mengadakan sosialisasi bank sampah dan pelatihan Kang Pisman untuk setiap ketua RT, ketua RW, kader, tokoh masyarakat, pemuka agama, memberikan edukasi mengenai kemasan selain sosialisasi bank sampah dan pelatihan Kang Pisman kepada pedagang dan pelaku UMKM
Acap kali sebagai konsumen, kita tidak diberi pilihan. Minta tanpa sendok, sendoknya masih dikasih. Minta tanpa sedotan, masih tetap disertakan. Atau ketika membawa kotak makan sendiri, dianggapnya tidak praktis.
Beberapa kegiatan lain yang dapat digunakan untuk sosialisasi Kang Pisman dan Bank Sampah adalah kegiatan posyandu dan acara kegiatan keagamaan. Acara kegiatan keagamaan adalah kegiatan yang paling potensial untuk sosialisasi Kang Pisman dan Bank Sampah. Pihak DLH Kota Bandung dapat bekerja sama dengan pemuka agama karena kegiatan keagamaan dalam satu minggu  banyak sekali digelar. Begitu pula peserta kegiatan ini selalu banyak.  Â
Sejatinya manusia sebagai khalifah di Bumi ini tidak berbuat kerusakan, tidak berbuat zalim terhadap lingkungan yang menyebabkan bencana. Dalam ajaran agama Islam disebutkan kebersihan sebagian dari iman. Bukan hanya meliputi akal dan perasaan, bukan soal hati dan logika, tetapi Iman. Ranah keyakinan.
Permasalahan sampah memang cukup pelik. Dalam mencari solusinya diperlukan seluruh disiplin ilmu, di antaranya ilmu sosiologi, psikologi, antropologi untuk memetakan kebudayaan dan kebiasaan dalam membuang sampah serta dalam penyerapan inovasi penanganan sampah. Pasalnya, tidak semua orang mudah menerima pembaruan.Â