Menulis fiksi di era internet
Rentang tahun 2015-2019 saya sempat menulis fiksi di Kompasiana. Sebuah serial dengan judul ORION. Pertama tayang pada bulan Juni 2015. Saat itu saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Terus menantang diri. Bisa gak yah? Ternyata, meski sulit namun menantang untuk dicoba.
Sebagai pemain otak kiri, menulis ORION di Kompasiana termasuk perbuatan nekat. Oleh karena itu untuk mengingat karekter tokoh dan perkembangannya agar tidak melenceng saya menggunakan matriks. Ya, mungkin agak lebay, tapi itu yang terjadi.
Membuat cerita fiksi itu sulit. Aslina ieu mah, bukan bohong. Berani pisan saya lompat kuadran ke pemain otak kanan. Kriteria yang harus dimiliki oleh penulis fiksi cenderung berada di wilayah otak kanan. Tempat kreativitas tak berbatas berada. Setidaknya penulis fiksi memiliki dua kriteria ini:
1. Memiliki daya imaginasi diatas rata-rata.
  Mampu menangkap hal-hal yang terjadi disekitar lalu mengolahnya sedemikian rupa. Menjadikan sesuatu yang seru.
2. Memvisualikasikan imaginasi tersebut dalam bentuk tulisan.
  Pembaca akan larut dan ikut membayangkan, lalu merasa menjadi bagian dari cerita itu.
Menulis fiksi adalah mengenai transformasi tokoh dan bagaimana penerimaan tokoh tersebut terhadap sebuah peristiwa yang terjadi padanya.
Jujur agak kaget, ketika pembaca ORION meningkat secara signifikan di-postingan kelima. Berkali lipat dari posting awal. Saat mulai menulis ORION saya tidak memasang target pembaca yang harus diraih. Istuning, nulis teh nulis weh. Biarkan tulisan menemukan takdir pembacanya. Peningkatan pembaca ORION waktu itu saya maknai sebagai keberuntungan penulis pemalu (dan pemula juga tentunya).
Peluang cuan dari menulis fiksi
Sayangnya, rentang waktu 2015 sampai 2019 saya hanya bisa menyelesaikan 17 judul dari serial ORION. Di bulan Januari 2019 setelah tayangan ORION dengan judul Bahasa Ular, saya memutuskan untuk pause dulu. Harusnya dengan rentang waktu yang cukup panjang saya bisa menyelesaikan ORION. Mungkin sebelum 2019 ORION sudah tamat. Lalu menggarap judul baru. Namun akibat tanpa persiapan cukup ORION terlunta-lunta hingga sekarang