Jalan Kopo berada di dua wilayah, sebagian besar masuk Kota Bandung, sisanya berada di wilayah Kabupaten Bandung. Terbentang dari Pasir Koja hingga Soreang.Â
Di era reformasi, Jalan Kopo diberikan nama resmi Jalan K.H Wahid Hasyim. Namun seiring dengan gelombang Hallyu wilayah Kopo berubah menjadi Korea alias Kopo Area. Â
Nama Kopo sendiri berasal dari nama pohon. Kemungkinan besar daerah yang sekarang menjelma menjadi kawasan pemukiman dan industri banyak ditumbuhi pohon Kopo. Sayangnya jejak keberadaan pohon kopo di seputaran Kopo sudah tidak ada bisa ditemukan.
Jalan Kopo memiliki ketenaran tersendiri bagi warga Bandung atau orang-orang yang pernah melaluinya. Kesan yang didapatkan mungkin sedikit kontradiktif dengan jalan Ir. H. Djuanda (Dago), jl. Sumatera, jl. Merdeka, jl. Cihampelas, jl. Setiabudhi atau jalan lain di Bandung yang menjadi tujuan wisata. Jalan-jalan yang terkenal adem, estetik di kala hujan dan  Instagramble. Jika dibuat penanda lokasi di media sosial serasa derajat dan harkat status ikut terangkat.
Namun berbeda dengan jalan Kopo. Tak sedikit yang berharap, kalau bisa mah ulah lewat ka Kopo.
Kenapa?
Macet.
Damage-nya bisa bikin emosi jiwa.Â
Apa penyebabnya?
Baiklah  Mari kita telaah satu persatu.