Mohon tunggu...
Yeni Kurniatin
Yeni Kurniatin Mohon Tunggu... Administrasi - if love is chemistry so i must be a science freaks

Ordinary creature made from flesh and blood with demon and angel inside. Contact: bioeti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perempuan di Antara Para Jagoan: Dari Artifisial hingga Menjadi Rekan Sejajar

25 Maret 2022   21:48 Diperbarui: 26 Maret 2022   06:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekuatan dalam kelembutan. Dokumentasi Pribadi

Kecerobohan Sersan Martin Riggs dan Sersan Roger Murtaugh mencoba menjinakan bom sebelum tim gegana tiba, berujung pada penurunan pangkat mereka. Dari penyelidik menjadi polisi lalu lintas. Ketika sedang melaksanakan patroli rutin mereka memergoki perampokan bank. Aksi kejar-kejaran pun tidak dapat dihindari. Dari aksi tersebut satu orang pelaku berhasil diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kasus ini menarik perhatian Divisi Internal Affairs dengan mengutus Sersan Lorna Cole untuk menanganinya. dDivisi Internal Affairs  menduga ada keterlibatan orang dalam Departemen Kepolisian. Dari temuan peluru yang digunakan.

Pertemuan Polisi LAPD dan Divisi Internal Affairs tidak berjalan baik. Sersan Martin Riggs meragukan kapabilitas Sersan Lorna Cole dalam penanganan kasus berat yang dapat mengancam keselamatan para penegak hukum. Namun pandangan tersebut segera berubah setelah Sersan Martin Rigss menyaksikan secara langsung Sersan Lorna Cole bertarung dengan tangan kosong. Melumpuhkan kawanan penjahat yang hampir merengut nyawa mereka.   

Cerita tadi merupakan cuplikan dari film Lethal Weapon 3 dirilis pada tahun 1992. Dibintangi oleh Mel Gibson sebagai Sersan Martin Riggs, Danny Glover sebagai Sersan Roger Murtaugh serta Rene Russo sebagai Sersan Lorna Cole.

Sebelum era 1990-an, Peran perempuan dalam film terutama film laga digambarkan sebagai sosok lemah, hanya bisa menjerit histeris menunggu untuk diselamatkan.

Saya pernah menemukan satu adegan film dalam film silat yang saya tidak ingat judulnya. Dalam adegan tersebut seorang perempuan berbalut kain batik sedang mencuci di sungai. Kemudian sekelompok laki-laki berwajah sangar menyergapnya sambil tertawa. Perempuan itu berteriak. Teriakannya berbaur dengan derasnya air sungai yang menghantam bebatuan. Lalu datang pendekar menyelamatkan. Selanjutnya, ya... mereka berkelahi.   

Satu dekade kemudian peta peran perempuan dalam film laga berubah. Bukan semata pemanis, sosok yang memicu pertarungan atau objek yang diperebutkan. Melainkan menjadi rekan setara dalam mengungkap aksi kejahatan tanpa harus mengurangi sisi kewanitaannya.

Pada Lethal Weapon meski pun sosok Sersan Lorna Cole seorang penegak hukum yang memiliki beberapa keahlian termasuk bela diri, namun dia tetap harus berkompromi dengan PMS (premenstrual sydrome). Esensi sebagai perempuan tidak lantas hilang karena menjadi jagoan. Sersan Lorna Cole muncul di Lethal Weapon 3 dan 4. Oh ya, Lethal Weapon 4 (1998) menjadi debut Jet Li di Hollywood. Berperan sebagai villain yang dilumpuhkan Sersan Martin Riggs dalam air. Di film keempat ini, negara Indonesia pun disebut sebanyak satu kali.

Fenomena peran perempuan menjadi rekan sejajar dalam film laga. Perempuan sudah menjadi unsur penting, bagian dari film laga itu sendiri dengan karakter-karakter yang mencuri perhatian. Tak lagi dipandang sebelah mata. Perempuan lembut, keibuan sekaligus jago memerangi kejahatan.

Dalam film Terminator. Transformasi karakter Sarah O'Connor diperankan oleh Linda Hamillton terlihat dengan jelas. Dari Sarah O'Connor yang galau di Terminator pertama tahun 1984 menjadi Sarah O'Connor tangguh dan ikut bertarung dengan robot yang dikirim dari masa depan di Terminator 2: Judgement Day di tahun 1991.

   Film francise James Bond yang sering dikritisi karena dianggap menyebarkan masculinity toxic tak tinggal diam. Ikut melakukan perubahan dengan menempatkan Judi Dench sebagai M. Pemimpin tertinggi dari satuan agen rahasia. M-16. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun