Bermain merupakan dunia dimana anak dapat mengekspresikan dirinya, kehidupan anak banyak dihabiskan dengan bermain. Bermain dapat membantu anak dalam mengenal lingkungan sekitarnya serta dapat sebagai perantara dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga bermain merupakan kebutuhan anak. Dalam bermain terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan anak dalam bermain berdasarkan beberapa ahli.
Berdasarkan Montolalu dkk, tindakan bermain pada anak yang berusia 5-6 tahun memasuki tahap dapat dikenal, dimana anak akan melakukan tindakan yang nyata/realistis dan membentuk atau melakukan hal-hal yang telah diketahui atau dilihat oleh anak di sekitar lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan yang dilakukan anak sudah dapat dipahami oleh orang yang melihatnya karena tindakan tersebut sudah hampir sempurna dengan tindakan/bentuk yang asli.Sedangkan berdasarkan teori dari Parten dan Rogers anak yang berusia 5-6 tahun sudah memasuki tahap kerja sama dalam bermain yaitu tahap yang terjadinya interaksi yang kompleks pada bermain bersama teman dengan adanya kerja sama.Â
Pada tahapan ini anak bermain dengan waktu, tempat, dan jenis permainan yang sama, tetapi setiap anak memiliki peran tersendiri dan peran tersebut saling mempengaruhi. Misalkan, "Aku yang mencangkul rumput-rumput, nanti kamu yang memberi makan sapi dengan rumput." Pada bermain tersebut peran kedua anak berbeda, tetapi saling mempengaruhi. Berdasarkan teori Piaget, anak yang berusia 5-6 tahun masuk dalam kategori pra operasional, dimana anak bermain dengan berimajinasi dan bermain pura-pura. Anak bermain dengan sekitarnya, melakukan tindakan berdasarkan skenario yang telah dibuat oleh anak dengan imajinasi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H