Kelinci merupakan hewan vivipar yang dulu kelinci adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga Eropa. Kelinci menempati Sebagian besar benua di dunia kecuali Asia dan Antartika. Nama Latin Kelinci adalah Oryctolagus Cuniculus Kelinci termasuk ke dalam famili Leporidae. Kelinci dapat hidup di berbagai habitat seperti gurun, rumput, pegunungan, hutan.Â
Kelinci ternyata termasuk hewan vertebrata atau hewan yang memiliki tulang belakang. Kelinci dapat melompat secara lincah dan cepat karena kaki belakang kuat yang dimiliki kelinci untuk melarikan diri dari predator. Gigi kelinci ternyata hanya ada dua pasang gigi seri tajam pada bagian depan. Â
  Kelinci juga  merupakan hewan herbivora yaitu pemakan tumbuhan (wortel, kangkung atau tumbuhan lainnya) atau nabati dan tidak memakan daging yang ternyata tidak memiliki kemampuan mencerna serat dengan sempurna. Maka dari itu, pola makan yang memiliki serat tinggi dan bergizi seimbang sangat penting bagi kelinci karena jika salah pola makan dapat membuat kelinci terkena gangguan pencernaan atau sakit gigi.Â
Kelinci ternyata termasuk hewan nokturnal loh. Jadi penglihatan kelinci malah semakin tajam jika berada di ruang yang pencahayaannya remang-remang. Indra penciuman serta pendengaran kelinci ternyata sangat baik. Kelinci dapat mendengar dari kejauhan menggunakan telinga mereka dan penciuman mereka yang tajam. Â
  Hidung digunakan kelinci untuk bernafas dengan laju yang hanya 30-60 kali dalam semenit tetapi jika tersumbat pernafasannya akan sulit karena tidak bisa bernafas dengan mulut. Sedangkan alat pernafasan yang digunakan oleh kelinci adalah Paru-paru. Warna bulu yang dimiliki kelinci ada berbagai macam seperti abu-abu, coklat, putih atau warna tanah lainnya. Pandangan kelinci dapat melihat 360 derajat karena letak mata kelinci yang berada di sebelah kanan dan kiri kepala. Kelinci dapat berkembang biak dengan baik, dalam satu tahun kelinci dapat melahirkan ribuan anak.Â
Di sisi in, ternyata kelinci dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan, di sisi lainnya kelinci bisa dijadikan sebagai bahan dasar utama suatu masakan, seperti sate kelinci. Penasaran kan apa perbedaan kelinci pedaging dengan kelinci hias? Jadi kelinci hias itu memiliki karakter yang lucu dan imut sehingga cocok untuk dijadikan peliharaan kemudian kelinci hias itu perkembangan biaknya biasanya lebih lama dan biasanya kelinci hias itu berat tubuhnya ringan (1,5-4 kg), sedangkan kelinci pedaging itu berat tubuhnya mencapai 4-6 kg, kelinci pedaging itu kelinci yang dibudidayakan hanya untuk dikonsumsi, kelinci pedaging perkembangan biaknya dapat dibilang sangat cepat. Nah kelinci hias ini memiliki banyak jenis, apa saja ya? Mari kita lihat.Â
Jenis kelinci hias:Â
1. AnggoraÂ
Kelinci ini berasal dari Ankara, Turki. Tetapi, dalam perkembangannya, kelinci jenis ini dibagi menjadi empat, yaitu, anggora Inggris, anggora giant, anggora Perancis, dan anggora Jerman. Kelinci ini dikenal karena memiliki bulu yang sangat tebal hingga mencapai 2 cm setiap bulannya. Tetapi bulu kelinci angora ini tetap harus dirawat dengan baik agar tidak mudah rontok. Berat tubuh kelinci ini mencapai 2-4 kg.Â
2. Netherland DwarfÂ
Kelinci jenis ini berasal dari negara Belanda. Tapi dengan perkembangannya, kelinci ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Masa pertumbuhan kelinci ini dapat dibilang cukup lambat, hingga menurut sebagian orang kelinci ini dikira tak mengalami pertumbuhan karena memliki tubuh yang pendek, kepala bulat, juga lehernya pendek. Namun, kelinci ini memiliki kelincahan dan kecepatan yang dapat memutari ruangan ratusan kali. Kelinci jenis ini ternyata termasuk kelinci liar sehingga tidak disarankan untuk anak-anak memeliharanya.Â