Mohon tunggu...
CARISSA KHAYLILA INTAN
CARISSA KHAYLILA INTAN Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Ga ada yang tau

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Resensi Novel "JANJI"

1 Februari 2023   08:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   08:19 2458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul buku : JANJI
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT. Sabak Grib Nusantara
                   Depok - Jawa Barat
Tahun terbit : 2021
Jumlah halaman : 488 halaman
Nomor ISBN : 978-623-97262-0-1

Siapa yang tidak mengenal Tere Liye? Pasti sudah banyak orang yang mengenal Tere Liye. Tere Liye adalah seorang penulis berbakat yang bahkan beberapa karya bukunya diangkat ke layar lebar. Diantara banyak buku karya Tere Liye ada sebuah buku yang tak kalah menarik perhatian pembaca, yaitu buku yang berjudul 'JANJI' yang pertama kali di cetak pada 1 Juli 2021.

Menceritakan perjalanan Hasan, Baso, dan Kaharuddin. Tiga sekawan yang terkenal nakal dan pembuat onar untuk mencari seseorang bernama Bahar. Alasan mereka mencari Bahar yaitu karna sebuah hukuman yang mereka terima setelah mereka membuat ulah dengan cara menuangkan garam ke dalam teh milik calon presiden dan para stafnya yang sedang bertamu ke sekolah agama milik Buya. 

Dengan imbalan mereka boleh meninggalkan sekolah agama dan di anggap lulus jika mereka dapat menemukan Bahar. Dalam perjalanan banyak orang yang mereka temui, bahkan ada yang mengenal Bahar dan menceritakan masa lalunya bersama Bahar. Hingga mereka menemukan fakta bahwa Bahar telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Bertema sebuah petualangan, novel ini menceritakan tentang perjalanan tiga sekawan untuk mencari seseorang dan menyampaikan pesan kepada orang tersebut. Hasan yang merupakan orang yang jeli melihat situasi, kreatif dan cerdas. 

Dilihat dari ia yang selalu menjadi penengah dan seolah olah sebagai petunjuk arah bagi kedua temannya. Kaharuddin yang merupakan pelindung bagi kedua temannya, dilihat dari ia yang siap menjadi tameng pelindung bagi kedua temannya dalam situasi apapun. 

Baso yang memiliki sifat ceplas-ceplos, spontan, dan tidak peka terhadap keadaan, dilihat dari baso yang asal bicara si depan orang lain. Berlatar pada tahun 2009, setelah ulah yang di lakukan Hasan, Baso, dan Kaharuddin yang membuat mereka dipanggil langsung oleh Buya dan mendapat hukuman untuk mencari Bahar. 

Bahar adalah seorang yang sempat menimba ilmu di sekolah agama tersebut pada saat ayah Buya masih memegang kendali atas sekolah agama tersebut. Bahar terkenal sebagai murid paling nakal, ia bahkan sering berkelahi dengan orang sekitar, sambung ayam, menenggak tuak. Tapi, puncak kenakalannya adalah pada saat Bahar yang membuat meriam bambu dan mengisinya dengan serbuk mesiu, yang kemudian ledakannya mengenai sebuah pondok dan membakar pondok itu. 

Tapi sayangnya ada seorang anak yang terjebak didalam pondok karna kakinya yang cacat dan akhirnya ia hangus terbakar.  Karena kejadian ini ayah Buya marah dan mengusir Bahar. Tapi tak lama ayah Buya memimpikan Bahar dan berusaha untuk mencari Bahar, namun usahanya itu sia sia dan dilanjutkan oleh Buya. Setelah 5 tahun pencarian yang Buya lakukan dan tak menghasilkan hasil juga, akhirnya Buya mempercayakan pencarian ini kepada Hasan, Baso, dan kaharuddin. 

Dengan berbekal sebuah catatan dan seamplop uang, mereka bertiga langsung berangkat untuk mencari Bahar. Tapi baru tiga hari pencarian dan mereka harus menghentikan pencarian tersebut, karena mereka menemukan fakta bahwa Bahar telah meninggal dunia. Novel ini memiliki alur maju dan mundur, seperti pada saat tiga sekawan mencari Bahar diceritakan sebagai kejadian saat ini, dan bagian kisah Bahar diceritakan dibuat menjadi flashback. Bahasa yang digunakan pada novel ini adalah bahasa yang biasa di gunakan  sehari hari sehingga mudah untuk dipahami.

Walau pada awal cerita ini alurnya membosankan, tapi lama kelamaan akan seru. Perkembangan karakternya sangat bagus dan cerita memiliki alur yang menarik dan membuat penasaran saat membacanya. Namun, bagian ending dibuat menggantung dengan tidak menjelaskan bagaimana reaksi orang orang ketika mengetahui bahwa Bahar telah meninggal dunia, dan tidak dijelaskan secara jelas dimana latar tempat cerita ini terjadi.

Buku ini direkomendasikan untuk orang orang yang suka novel dengan cerita petualangan dan yang memiliki alur maju mundur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun