Berbicara mengenai keluarga, pasti tidak asing dengan segala kerumitan dan masalah yang ada. Walaupun keluarga terlihat kecil, namun di dalamnya terdapat banyak hal yang harus diperhatikan dan dikelola dengan baik. Salah satu pengelolaan keluarga adalah dengan melakukan manajemen sumber daya keluarga. Untuk apa sih manajemen sumberdaya keluarga itu? Manajemen sumberdaya keluarga dilakukan untuk membuat keputusan, merencanakan, dan berperilaku untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan tugasnya dalam masyarakat yang kompleks. Dan manajemen tersebut juga dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan.
Manajemen sumberdaya keluarga bisa diterapkan melalui manajemen waktu, kerja, stress, dan sumberdaya manusia. Nah, yang akan menjadi bahasan kita kali ini adalah manajemen sumberdaya manusia dalam keluarga. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi 3 kategori umum, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga keterampilan tersebut dibutuhkan untuk melakukan manajemen sumberdaya keluarga.
Ada hal-hal yang menjadi aspek untuk melihat bagaimana sebuah manajemen sumberdaya manusia dalam keluarga dilakukan. Aspek itu adalah karakteristik keluarga, kondisi ekonomi keluarga, proses manajemen keluarga, perubahan populasi, sifat perubahan, dan pemenuhan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan dengan metode wawancara terhadap beberapa responden, kami melihat bahwa terdapat setiap keluarga memiliki karakteristik dan kondisi ekonomi yang berbeda. Terdapat perbedaan jumlah anggota keluarga, jenis pekerjaan, lingkungan rumah keluarga dan pendapatan perkapita keluarga. Perbedaan tersebut membuat cara pengelolaan sumberdaya manusia dalam keluarga berbeda.
Perubahan jumlah anggota keluarga karena adanya kelahiran, kematian, pernikahan dan perceraian dan perubahan dalam mobilitas keluarga menghasilkan dampaknya tersendiri. Dampak tersebut dikelola oleh keluarga dengan caranya masing-masing. Cara yang dilakukan dengan melakukan adaptasi dan saling berkomunikasi. Salah satu keluarga responden ada yang sudah pensiun, sehingga keuangan keluarga tersebut sempat terganggu, namun hal tersebut diatasi dengan berjualan mandiri untuk menambah pemasukan.
Sumber pencari nafkah pun berbeda-beda antar keluarga, ada yang suami bekerja istri di rumah dan ada pula yang istri bekerja suami dirumah. Cara keluarga merawat anak dan lansia juga berbeda. Ada yang merawat anak dengan cara menyediakan segala kebutuhan anak, pengasuhan dengan kasih sayang, perawatan yang baik dan dengan mendidik anak. Hal tersebut benar sudah benar untuk dilakukan karena sesuai dengan pendapat Kartini 1995 dalam Harmaini 2014, kewajiban orangtua dalam merawat anaknya adalah dengan mendidik, mengasuh anak dengan baik, dan memenuhi segala kebutuhan anak secara jasmani maupun rohani.Â
Perawatan lansia dilakukan oleh salah satu keluarga dengan memberi pengobatan jika sakit. Dan yang menjadi hambatan dalam mengelola sumberdaya manusia pada keluarga adalah jika keluarga tersebut berada di generasi sandwich, yaitu generasi yang memiliki peran dan tanggung jawab ganda untuk merawat anak sekaligus orangtua lanjut usia dalam satu waktu. Diperlukan adanya perhatian dan pengelolaan yang lebih baik agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Kondisi, nilai, tujuan bentuk setiap keluarga berbeda-beda dan masalah yang dialami pun berbeda-beda. Namun setiap keluarga harus bisa memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan baik untuk mencapai tujuan. Perlu juga untuk diperhatikan bahwa setiap keluarga dapat melakukan manajemen sumberdaya manusia untuk mengatasi masalah yang ada dalam keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H