oleh Cyber58com 26 May 2011 | www.paserbumi.com We are the champions – my friends And we’ll keep on fighting – till the end - We are the champions - We are the champions No time for losers ‘Cause we are the champions – of the world
Saat lagu wajib kemenangan berkumandang di Stadion Manahan, Solo, Rabu (25/5) malam, saat itu pula, Persiba Bantul bersama Paserbumi yang memenuhi tribun Stadion, seakan berada di puncak tertinggi Liga Indonesia. Yaa, tim Ndeso yang kini resmi menyandang Juara Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010-2011, usai menekuk Persiraja NAD 1-0. Sebuah sejarah besar bagi Kabupaten Bantul, daerah yang terlanjur terkenal karena Gempa-nya, sekarang mendadak populer di bidang olahraga Sepakbola.
Perjuangan panjang nan melelahkan dimulai dari Stadion 17 Mei Banjarmasin, 19 November 2010, akhirnya berakhir teramat indah di Stadion Manahan Solo. Tak hanya itu, gelar terbaik di kompetisi nomer 2 se-Indonesia tersebut, masih dilengkapi Fortune Udo sebagai Top Score Liga Ti-Phone berkat 34 golnya, serta MVP atau Pemain terbaik Liga Ti-Phone untuk Wahyu Wijiastanto, sempurna !. MURI juga pantas memasukan Busari, pemain yang sukses 2 kali tampil di Final Divisi Utama dengan kemenangan. Dan siapa sangka, Arsitek tim Laskar Sultan Agung hanya ber-Lisensi B Nasional. Jauh kalah kelas dibanding Benny Dollo, Heri Kiswanto maupun Agus yuwono. Itulah Sajuri Syahid, pelatih asli Bantul yang digelari Mister Koprol.
Review Final Persiba-persiraja Persiba Bantul di laga Final kemarin, menurunkan starter Wahyu Tri Nugroho, Wahyu Wijiastanto, Nopendi, Slamet Widodo, M Ansyori, Busari, Slamet Nurcahyo, Arwin, Ezequiel Gonzales, Ugiek dan Fortune Udo. Dipimpin Wasit Jimmy Napitupulu, Persiba yang di-support 15 ribu pendukung fanatiknya, langsung mendapat 2 peluang emas. Pertama, tendangan bebas SNC yang mengenai mistar gawang, sebelum disusul drive keras Busari di menit 16.
Persiraja yang berkostum biru-biru, juga sesekali mengancam WTN lewat serangan balik cepatnya. Kapten Wahyu Wijiastanto maupun Ezze, harus mendapat Kartu kuning akibat pelanggaran kerasnya. Ketika babak pertama akan usai, gol kemenangan Persiba lahir juga. Berawal dari set piece, tendangan bebas SNC, sukses disundul sang Kapten Wahyu Wijiastanto tanpa bisa ditepis Kiper Yudha Amdika.
Dibabak kedua, terlihat Heri Kiswanto menginstruksikan anak asuhnya lebih menyerang. Sementara Sajuri meminta Arwin dkk tetap bermain sabar. Serangan balik yang dibangun Ezequiel sebetulnya juga berbahaya, namun Finishingnya kurang sempurna. Pergantian SNC pada Johan Manaji, dan Anwarudin menggantikan M Ansyori, tak juga berbuah gol tambahan. Hingga 3 menit tambahan waktu yang diberikan Wasit Jimmy Napitupulu, Persiba masih unggul 1-0 atas Persiraja.
Agum Gumelar serahkan Piala Melengkapi 2 Finalis yang otomatis promosi ke Liga Super musim depan, adalah Mitra Kukar. Pada perebutan tempat ke-3, Franco Hita cs menundukan Persidafon Dafonsoro 2-1. Inilah hasil anti klimak buat kesebelasan yang terlihat Ngawu-awu di penyisihan grup.
Mengenakan kaos khusus berwarna putih buat sang Juara, keceriaan pemain, offisial tim berikut Paserbumi, disaksikan langsung oleh Agum Gumelar (ketua Komite Normalisasi) mewakili PSSI. Dimulai dari penganugrahan Top Skor Divisi Utama kepada Fortune Udo (34 gol), kemudian dilanjutkan pemberian MVP atau pemain terbaik musim ini untuk sang Kapten Wahyu Wijiastanto. Seremonial diakhiri dengan pemberian Piala Juara Divisi Utama oleh Agum Gumelar kepada Wahyu Wijiastanto, yang disambut gegap gempita Paserbumi. Selain trhopy, PT Liga Indonesia memberikan hadiah uang sebesar Rp 500 juta (belum dipotong pajak 15%) bagi tim Persiba Bantul. Sementara hadiah uang buat pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik, masing-masing Rp 25 juta. Selamat !