Grafiti adalah salah satu cabang seni yang berupa kalimat, kata, inisial, atau lainnya yang huruf adjadnya atau Fontnya diganti dengan Font yang berntuk rumit, ane, keren, dan lain-lainya. Banyak orang yang berpikir bahwa grafiti merupakan tindakan kejahatan karena mengotori dinding, padahal jika dilihat grafiti bukanlah sebuah kejahatan melainkan sebuah seni. Berdasarkan pemikiran tersebut para senimanpun mulai membuat sebuah organisasi yang dapat menjadi tempat menyalurkan bakat dari seniman grafiti, salah satunya adalah organisasi grafiti anak muda The Letter Simple Character.
The Letter Simple Character atau biasa disingkat TLSC merupakan sebuah organisasi anak muda yang bergerak pada bidang seni didaerah DI Yogyakarta, khususnya seni grafiti. TLSC terbentuk pada Desember tahun 2012 dengan tujuan untuk menyalurkan bakat-bakat anak-anak muda pada bidang seni grafiti dan juga memiliki tujuan untuk mensosilisasikan pada masyarakat sekitar bahwa grafiti bukanlah kegiatan kejahatan.
Keanggotaan dari TLSC bersifat terbuka. Siapapun yang berminat boleh mendaftar asalkan masih dalam kategori anak muda. TLSC menerima anggota melalui sebuah tes yang terdiri dari 2 tes. Tes yang pertama adalah tes gambar, dalam tes menggambar peserta akan dinilai berdasarkan tiga kriteria, kriteria yang pertama adalah pencampuran atau penggunaan warna, misalnya seperti klop atau tidaknya warna terbeut. Kriteria yang kedua adalah tekstur dari grafiti, apakah warna dari grafiti tersebut halus atau kasar, rapi atau belopotan. Kriteria yang ketiga adalah style secara umum atau kebanyakan style yang digunakan adalah Wild Style dan Throw ups. Bagi pemula atau peserta awam tidak perlu takut jika hasil tes menggambarnya tidak memuaskan, karena tes yang kedua merupakan tes wawancara. Dalam tes ini peserta akan disodorkan berbagai pertanyaan “kenapa kamu ingin bergabung TLSC?”, jadi bagi pemula atau peserta awam yang benar-benar ingin bergabung dan memiliki motivasi atau niat yang kuat untuk bergabung dan belajar grafiti, maka akan dilakukan masa percobaan dengan melihat perkembangan dari peserta tersebut. Peserta TLSC juga tidak hanya dibatasi untuk orang Jogja saja, asalkan peserta dari luar Jogja sanggup menghadiri perkumpulan atau event yang diadakan.
TLSC diketuai oleh 2 orang yaitu Andi Onard sebagai ketua umum dan Ibnu Budi Santosa sebagai Ketua 2, TLSC juga dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu Pemula, Normal, dan Profesional. Tingkat pemula di duduki oleh anggota yang pemula, awam dan masih belajar grafiti dari dasar. Tingkatan Normal di duduki oleh anggota yang kemampuan meggambar grafitinya sudah cukup. Tingkatan Profesional merupaka tingkatan yang paling tinggi dan diduduki oleh anggota yang sudah mahir dan bisa dibilang master dalam grafiti dibanding denga seluruh anggota lainnya.
Perlu diketahui juga bahwa dalam TLSC terdapat beberapa peraturan. Aturan yang pertama adalah anggota yag memiliki dua organisasi harus mendapatkan ijin tertulis dari ketua organisasi (selain TLSC). Aturan yang kedua adalah anggota yang ingin berhenti atau keluar dari TLSC harus mendapatkan persetujua dari seluruh anggota, jadi bagi yang ingin medaftar harus dipikirkan matang-matang terlebih dahulu sebelum bergabung karena anggota tidak bisa seenaknya saja keluar. Anggota harus menghadiri setiap acara yang diadakan kecuali bagi yag berhalangan mendesak seperti sakit berat, menghadiri pernikahan saudara, layat, dan lain sebagainya. Bagi anggota yag melanggar aturan akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Pengawasan terhadap peraturan ini dilakukan oleh semua anggota.
Jadi bagi anak muda yang ingin bergabung harus dipikirkan matang-matang terlebih dahulu, dan bagi pemula yang benar-benar ingin bergabung dan memiliki niat yang kuat untuk belajar grafiti maka TLSC merupakan pilihan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H