Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.
||=Penulis Buku Titik Balik Demokrasi=||=Peneliti Indonesian Progressive Institute=||=Direktur Eksekutif Indonesian Border Watch (IBW)=||=Menulis di Kompas, Media Indoneia, Jurnal Nasional, Suara Karya, Koran Jakarta,Singgalang, Padang Ekspres,=|| Haluan
Pemuda bergelar Sarjana Sains Terapan (S.ST.) dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung pada bulan Oktober 2012 ini merupakan kader KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) STKS Bandung yang hijrah ke Kalimantan Timur sejak Mei 2013 dan kemudian menjadi bagian dari keluarga besar KAMMI Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Saat ini bekerja sebagai Community Investment Staff perusahaan Hutan Tanaman Industri Distrik Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara-KALTIM.
Seorang guru dan pendidik di sekolah yang telah mengabdikan dedikasinya untuk tunas-tunas bangsa lebih dari 20 tahun. Blog : www.dimyativi.blogspot.com , twitter : @dimyat1, FB : Dimyat Muqsith
Pria introvert dengan kesulitan untuk mendeskripsikan diri. Mengagumi para visioner yang pekerja dan para penulis pengguna bahasa yang sederhana tapi kaya makna.