Sepanjang perjalanan hidup saya, saya sudah bertemu banyak orang pintar. Dari cara saya melihatnya, orang pintar itu terbagi hanya 2 tipe, tipe pertama adalah orang pintar yang tidak mau mendengar dan tipe kedua tentunya adalah orang pintar yang mau mendengar. Berhubungan dengan orang pintar tipe pertama bagi saya sangat sulit, kenapa sulit? Karena yes meskipun mereka merasa selalu benar, saya ulangi ya, mereka “merasa” selalu benar, pada kenyataannya mereka tidak selalu benar.
Saya sudah mengalami keputusan-keputusan salah yang mereka buat dan melihat orang-orang pintar tipe ini yang pada akhirnya tidak maju dalam karirnya karena as simple as tidak mau mendengarkan orang lain, tentunya ini sangat merusak dinamika kerja sebuah tim. Dan karena tidak semua pemikiran mereka selalu benar, tentunya manajemen juga tidak ingin meresikokan keutuhan tim hanya karena satu orang yang selalu “merasa” benar.
Banyak yang bilang memang orang pintar berpikir berlangkah-langkah ke depan, tapi sekali lagi pemikiran sederhana saya, apakah pemikiran maju yang dia miliki itu akan terwujud apabila tidak ada tim belakangnya yang ikut mendukung mewujudkan pemikiran itu?
Kita hidup dengan banyak orang yang memiliki pemikiran yang berbeda beda, pemaksaan kehendak hampir dipastikan justru menjadi kontraproduktif, dengarkan dulu orang lain, karena sangat mungkin pemikiran orang lain tersebut justru akan menyempurnakan pemikiran yang pintar tersebut.
Ayo budayakan mendengarkan orang lain, meskipun kita juga tidak bisa menyenangkan semua orang, tapi saya jamin itu akan lebih baik dibanding menutup telinga dari awal, karena akan menghasilkan antipati duluan terhadap Anda.
Ingin tahu lebih lanjut?
CareerGuide Indonesia, bersama Anda dalam perjalanan Hidup dan Karir Anda.
http://www.careerguideindonesia.com/2014/11/hati-hati-jadi-orang-pintar/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H