Mohon tunggu...
Rikardus Prima Mega Bhakti
Rikardus Prima Mega Bhakti Mohon Tunggu... -

Insan yang dibesarkan di desa terpencil selatan Malang. Sekarang menempuh pendidikan bahasa Jepang di Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keadilan Itu?

30 Januari 2010   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:10 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Keadilan, yah benar kata-kata ini saya rasa sudah tidak asing ditelinga kita. Apalagi para mahasiswa selalu meneriakkan menuntut keadilan dimana-mana. Suaranya menggelegar seperti suara petir yang menghiasi tetesan hujan.

Kalau menurut anda, adil itu apa sih ? bagaimana sesuatu bisa dikatakan adil ?

Menurut kamus bahasa Indonesia adil itu adalah :tidak berat sebelah; tidak memihak sebuah kubu. Sedangkan keadilan : sifat, perbuatan atau perlakuan dari kata adil itu sendiri.

ada beberapa sedikit ilustrasi tentang makna keadilan itu!

1. Seorang bapak atau ibu, mempunyai kue berbentuk persegipanjang, katakan brownis sajalah kuenya.Kemudian ia membagi kue itu kepada anaknya. Anak pertama umurnya 23 tahun. Anak ketiga umurnya 8 tahun. Sedangkan anak kedua sudah berumahtangga. Ibu mencuil 1/2 nya untuk anak pertama, dan setengahnya lagi untuk anak kedua.

2. Seorang dosen yang memberikan nilai kepada mahasiswanya pada akhir semester.Ada mahasiswa bernama A dan B. Mahasiswa A cukup pandai namun jarang mengikuti kuliah, sedangkan Mahasiswa B Tidak terlalu cakap tetapi rajin mengikuti kuliah. Di akhir perkuliahan Si A mendapat Nilai C dan si B mendapat nilai A.

3. Seorang wasit memimpin pertandingan Sepak bola. Antara tuan rumah dan Musuhnya. Kemudian di tengah pertandingan pihak musuh seharusnya mendapat penalty, namun wasit tidak memberikannya.

4. Seorang Bos mempunyai 3 karyawan, pada suatau hari 1 dari antar karyawan itu melakukan kesalahan, dan bos memanggil mereka bertiga dan memotong gajinya 100 ribu, mereka bertiga gajinya dipotong 100 rb.

menurut teman-teman- manakah yang paling adil ?
dari 4 contoh diatas ?
apakah orang tua, dosen, wasit yang katanya pengadil sebuah pertandingan sepak bola, ataukah seorang bos ?

Menurut saya itu semua tidak ada yang adil.
Kenapa saya mengatakan demikian, Seorang ibu itu seharusnya memberikan 2/3 untuk anak pertama dan 1/3 untuk anak kedua. seorang dosen harusnya juga melihat dari prestasi mahasiswa, karena jika seperti contoh di atas si A sangat dirugikan dan B sangat diuntungkan. Bagaimana jika nilai mereka nanti ditilik oleh HRD suatu perusahaan pasti HRD perusahaan itu akan tertipu juga. seorang wasit itu sudah sangat jelas tidak adil, seperti kebanyakan terjadi diIndonesia. Mungkin karena dia takut dengan ulah suporter diluar pertandingan. Kemudian Si Bos ia ingin bertindak adil dengan memotong ketiga gaji karyawannya, tapi menurut saya itu tidak adil seharusnya yang salah saja yang dipotong gajinya.

Kasus2 seperti di atas sangat sering terdengar di telinga.
Diakhir pertandingan sering terjadi kerusuhan karena ketidakadilan keputusan wasit. Seharusnya pelanggaran, namun tidak dianggap pelanggaran. Mungkin ini bisa terjadi karena kasus sogok menyogok dari managemen tim. Karena akan sangat malu bila menelan kekalahan di Kandang sendiri. Sebelum pertamdingan wasit dicuap denga rupiah dan akhirnya sampai menimbulkan permusuhan yang beruntut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun