Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Nasdem Pilih Politik tanpa Mahar Meskipun Biaya Politik itu Mahal

7 Februari 2019   20:31 Diperbarui: 7 Februari 2019   20:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: srihartinimandji.com

Pengamat politik Donny Adian memberi pujian kepada partai Nasdem yang melakukan politik tanpa mahar untuk kadernya yang ingin maju dalam pemilihan umum. Menurutnya, hal tersebut menjadi upaya yang positif sebagai salah satu pencegahan permasalahan korupsi.

Dilansir dari laman Liputan6.com (05/02/2019). Berita tentang OTT yang dilakukan KPK dalam memberantas korupsi yang terjadi kepada beberapa Kepala Daerah dan pejabat yang terbukti menyalahi wewenang dan tugas yang menjadi tanggungjawab. Salah satu penyebabnya karena biaya politik yang dinilai cukup tinggi yang dikeluarkan tiap paslon.

Menurut pengamat politik Donny Adian, politik tanpa mahar yang didengungkan partai Nasdem merupakan salah satu upaya yang perlu diikuti partai lainnya.

Donny menjelaskan, ketika caleg yang maju di dunia politik tanpa beban mahar dan kemudian terpilih, maka beban untuk mengembalikan modal dan utang yang muncul karena biaya politik tidak ada sama sekali. Hal tersebut, jelaskannya memberikan nilai khusus kepada caleg tidak berasalan untuk mencari peluang.

Sementara, Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari menegaskan, sikap partai Nasdem berkomitmen dalam penegakan hukum soal korupsi yang terjadi di Indonesia. Dirinya memberikan contoh terhadap kader yang terkait korupsi, pilihannya adalah mengundurkan diri atau dipecat.

Menurut Taufik, langkah yang diambil partai Nasdem kepada kader yang terlibat korupsi dengan pengunduran diri atau dipecat, dinilai sebagai upaya positif dari parpol untuk memberikan efek jera bagi kader lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun