Keinginan masyarakat untuk bertatap muka dan berbincang dengan Basuki Tjahaja Purnama pada awal kebebasan, akhirnya bisa terlaksana pertama kali di wilayah Jakarta Barat.
Dilansir dari CnnIndonesia.com (30/01/2019). Kabar kunjungan perdana BTP menjumpai masyarat umum, di daerah Meruya, Jakarta Barat yang sudah ditunggu oleh warga sejak pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB, kehadiran BTP disambut masyarakat.
Dalam kunjungan BTP yang mengenakan kaos warna merah dan celana jeans biru, dirinya menceritakan banyak hal yang dilakukan selama di penjara.
BTP juga menyampaikan rasa syukur ketika harus berada di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Menurutnya, jika dirinya tidak ditahan, ia hanya menjadi Gubernur yang menguasai Balai Kota selama lima tahun. Namun di dalam penjara, dirinya belajar banyak hal menguasai diri untuk seumur hidup.
"Kalau saya tidak ditahan, saya hanya akan menjadi Gubernur yang menguasai Balai Kota selama lima tahun, tapi kalau di penjara saya banyak belajar menguasai diri yang waktunya seumur hidup," kata BTP di Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (30/1).
Selain bercerita banyak hal tentang dirinya, kedatangan BTP saat itu digunakan untuk memberi dukungan pada mantan stafnya, Ima Mahdiah. Diketahui, stafnya mencalonkan diri sebagai calon legislatif di DPRD DKI Jakarta.
BTP menjelaskan alasannya memberi dukungan kepada Ima sebagai caleg DPRD DKI Jakarta, dirinya menerangkan, agar bisa meneruskan program yang masih terbengkalai untuk dilanjutkan.
Salah satu penjelasan program yang disampaikan BTP ketika bertemu dengan masyarakat, mantan Gubernur DKI tersebut memaparkan gagasan pasukan merah.
Pasukan merah dalam program yang disebutkan BTP, merupakan pasukan yang disiapkan untuk membenahi rumah kumuh milik warga menjadi lebih baik.