Fenomena perkembangan ojek online dengan dukungan teknologi informasi memang sangat pesat di Indonesia. Hanya dalam beberapa tahun sejak berdiri  tahun 2010, Gojek saat pertama kali ada, masih menggunakan sistem call center sebagai penghubung calon pengguna dan driver. Pada tahun 2015, PT Gojek mulai beralih dengan OS Android dan iOS. Saat itu, secara perlahan-lahan, pertumbuhannya semakin menarik minat investor.
Setelah dirasakan sukses menggarap market dalam negeri. Kini Gojek melakukan perluasan layanan transportasi berbasis smartphone di beberapa negara. Salah satunya adalah Singapura.
Perluasan layanan di seluruh Singapura walau masih menggunakan versi beta pada tahap awal luncurkan, menurut managemen Gojek, hal ini bersumber dari sukses uji coba versi beta yang sudah dilakukan pihaknya di Singapura.
Sebelumnya, layanan Gojek masih mencakup bagian timur, selatan dan tengah Singapura ketika diperkenalkan awal 2018.
Beberapa kendala yang masih terasa untuk menikmati layanan Gojek saat itu , sebagian dari calon pengguna memerlukan daftar tunggu untuk memperoleh akses ke aplikasi. Pihak manajemen pada kesempatan tersebut juga menyatakan, perusahaannya menerima masukan yang ingin disampaikan oleh mitra dan pengendara untuk mencari solusi terbaik di masa akan datang.
Untuk memenuhi permintaan calon pengguna dan menyesuaikan dengan kemampuan driver dan pengemudi. PT Gojek saat itu menggunakan sistem harga dinamis. Dimana naik dan turun biaya transportasi ketika itu, menggunakan permintaan sebagai pertimbangan pasar. Sehingga hal ini mampu menekan waktu tunggu yang terlalu lama dan nilai transaksi bisa bersaing.
Head of Operation Gojek Singapura Chua Min Han juga menjelaskan, pihaknya menawarkan berbagai kode promo dan voucher yang bisa digunakan pengguna untuk memakai jasa layanan yang disediakan Gojek.
Tulisan lain
Fakta Jarang Diketahui Pemilik Kendaraan Ketika Menggunakan Bahan Bakar
