Memasuki bulan Desember yang sudah mulai banyak hari libur nasional, sejumlah kawasan wisata dan tempat hiburan selalu ramai dikunjungi masyarakat sekitar untuk bersantai. Mulai dari kawasan wisata pantai hingga mall, sebagian besar warga akan memanfaatkan waktu liburan untuk berjalan-jalan.
Dilansir dari laman BBC.com (24/12/2018). Kawasan wisata Seunangan, Kecamatan Kuala Pesisir juga ramai menjadi tempat masyarakat untuk menikmati liburan.
Namun liburan di kawasan wisata Seunangan, Aceh tersebut menjadi viral setelah dikabarkan aksi razia oleh Front Pembela Islam (FPI) di Kabupaten Nagan Raya.
Menurut laporan, ketika FPI melakukan razia ke wilayah yang terdapat kafe di Pantai Wisata Seunangan, beberapa remaja yang dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai islam diberikan sanksi oleh pelaku razia. Tiga remaja yang kedapatan memakai celana jean mendapat perlakukan ujung celana di potong.
Saat aksi razia FPI juga memaksa sejumlah laki-laki untuk menundukkan kepala ke tanah. Jika menurut penerapan hukum syariat yang berlaku, aturan yang bisa melakukan hal tersebut adalah polisi syariah atau Wilayah Hisbah.
Ketika wartawan menanyakan kejadian tersebut kepada Bupati Nagan Raya, dirinya menjelaskan baru mengetahui kejadian tersebut saat diminta konfirmasi. Dirinya menjelaskan bahwa saat ini berada di Jakarta.
Namun menurut keterangan lebih lanjut, Jamin Idham mengatakan sudah menghubungi setda dan humas di pemerintahannya, dan meminta pimpinan FPI untuk menjelaskan tindakan yang sudah terjadi di kawasan wisata Pantai Seunangan.
Dirinya juga menerangkan kepada media berita online, bahwa dirinya tidak pernah memberi instruksi dan hanya berupa bentuk imbauan agar perayaan tahun baru meminta warga tidak bereforia.
Sementara itu, menurut keterangan Ketua FPI Nagan Raya, Neldi Isnayanto mengatakan pihaknya sudah menegur secara keras tindakan yang dilakukan oleh para laskar. Sekitar tujuh orang laskar sudah dipanggil dan dilakukan teguran kepada mereka.
Menurut Neldi, FPI mempunyai komitmen melakukan sosialisasi terhadap pelaksanaan syariat islam, agar di wilayah ini jauh dari maksiat. Terkait kejadian ini, ia meminta maaf kepada seluruh pihak. Ia memastikan hal tersebut tidak akan terjadi lagi dengan minta maaf dan berharap soal ini jangan dibesar-besarkan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H