Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ingin Ikuti jejak SBY, Mampukah Prabowo-Sandi Masuk Jateng Kalahkan Jokowi?

11 Desember 2018   20:08 Diperbarui: 12 Desember 2018   07:44 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Merdeka.com)

Kabar tentang pemindahan markas pemenangan Prabowo - Sandi ke Jawa Tengah (Jateng), tampaknya makin terang benderang. Meski propinsi Jateng sering disebut-sebut salah satu basis massa terbesar dan juga bagian kunci kemenangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pasangan nomor urut dua ini seolah tidak gentar untuk meraih kemenangan di propinsi tersebut.

Dilansir laman Pojoksatu.id (11/12), Ketua DPP partai Gerindra Nizar Zahro membenarkan strategi tentang pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandi ke Jateng, menurutnya, sejarah Pilpres 2009 lalu, dimana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah dikalahkan dikandang sendiri oleh Susilo Bambang Yodhoyono.

Oleh karena itu, hal tersebut bisa juga dilakukan oleh pasangan Prabowo-Sandi, karena semua hal bisa terjadi.

Apa strategi Prabowo - Sandi untuk mengalahkan Jokowi di Jawa Tengah yang dikenal sebagai " kandang banteng " ?

Ketua DPP partai Gerindra Nizar Zahro saat menjelaskan kemenangan SBY di Jateng walau di kandang banteng dalam Pilpres 2009 lalu sebagai bukti mengalahkan Megawati, maka bisa saja untuk kedua kalinya suara PDIP dimenangkan kembali oleh pasangan urutan nomor dua.

Dengan memindahkan markas pemenangan ke Jateng, menurut Nizar akan memudahkan Capres dan Cawapres untuk melakukan kunjungan ke Jawa Tengah. Berdasarkan penilaian yang diperoleh timses menyebutkan, Jawa Timur dan Jawa Tengah perlu lebih diperhatikan untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi.

Penutup

Rencana pasangan Prabowo-Sandi untuk memindahkan markas pemenangan ke tempat yang menjadi basis massa pendukung PDIP, jelas akan memberikan tambahan suara kepada pasangan nomor urut dua.

Namun yang perlu menjadi perhatian timses Prabowo-Sandi, persaingan untuk presiden tahun 2019 nanti, bukanlah Megawati Soekarnoputri, melainkan Joko Widodo.

Hal ini akan menjadi kekhususan tersendiri dalam memperkirakan suara yang sudah menjadikan pasangan nomor urut satu sebagai pilihannya. Terlebih lagi, kandidat yang menjadi lawan saat itu adalah SBY.

Apapun dalam pemilihan presiden tahun 2019 nanti, semua teori kemungkinan memang bisa saja terjadi. Dan untuk membuktikan hipotesa tersebut, penghitungan suara akan menjadi buktinya, sebeberapa jitu tingkat persentase yang sudah dibuat.

Namun, dugaan saya adalah mendapat kemenangan sama seperti yang terjadi dalam Pilpres 2009 lalu, bukan urusan yang mudah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun