Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengamat, Anies Baswedan Tidak Belajar, Buang-buang Uang Negara, Mengapa ?

19 November 2018   18:33 Diperbarui: 19 November 2018   18:44 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Pojoksatu.id)

Dari beberapa masalah yang menjadi sumber penyebab banjir di suaatu daerah, memang tidak dapat di samakan pada tiap tiap tempat. Misalnya di suatu daerah yang memiliki permukaan tanah lebih rendah dari permukaan laut, maka saat air laut pasang membuat genangan hingga banjir, dan penanganan akan berbeda jika ingin mengatasi banjir di wilayah tersebut dibanding dengan wilayah yang saluran air tersumbat.

Solusi untuk mengatasi permukaan air laut yang lebih tinggi dari dataran hunian, salah satu jalan keluar yang mungkin akan digunakan oleh pemerintah, seperti meninggikan tanggul.

Dilansir media berita online. Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta mempersiapkan antisipasi memasuki masa musim hujan yang mulai datang. Anies yang sudah mempersiapkan puluhan ribu karung pasir, tujuannya untuk menyumbat kemungkinan kebocoran tanggul yang jebol.

Sedikitnya 11 ribu karung pasir yang sudah dipersiapkan tersebut untuk menghadapi banjir di propinsi yang di pimpin Anies sebagai Gubernur DKI, ternyata mendapat tanggapan dari pengamat Tata Kota, Nirwana Joga.

Menurut Pengamat Tata Kota, Nirwana Joga menerangkan, cara yang di lakukan Anies dalam penanganan banjir di Jakarta dengan melakukan tumpukan karung pasir bukan penyelesaian masalah banjir, sebab karung berisi pasir tersebut hanya menunda dalam jangka pendek terhadap resiko banjir di DKI.

Nirwana menambahkan, cara yang dilakukan Anies untuk mengatasi banjir dengan belasan ribu karung pasir itu jelas tak akan berdampak besar. Selain itu, hanya akan membuang-buang biaya anggaran yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk menanggulangi banjir setiap musim penghujan datang. Nirwana menyebutkan, seharusnya Pemprov DKI Jakarta terus melanjutkan program yang pernah di lakukan Gubernur sebelumnya, seperti zero run off (ZRO) atau vertical drainage.

Pada masa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, penerapan zero run off pernah di lakukan untuk mengatasi banjir di Jakarta. Beberapa proyek percontohan yang sudah diterapkan di wilayah Jakarta Selatan tersebut. Pemerintah DKI bekerja sama dengan pengurus sekolah tingkat dasar hingga lanjutan untuk membangun water trap atau lubang air dari gedung dan sumur resapan berdimensi 1,5 x 1,5 x 3 meter. Proyek ini didanai langsung oleh pemerintah.

Sementara itu, petugas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Utara, Syahril menyebutkan, persiapan karung pasir sekitar 5.000 untuk antisipasi banjir.

"Kita kan ada 6 Kecamatan, untuk Jakarta Utara masing-masing kecamatan menyiapkan 1000 karung. Sementara yang ada dikita 5000 karung, jadi totalnya 11.000 karung," kata Syahril.

Dari persiapan yang sudah ada dengan 5.000 karung pasir yang sama sekali belum digunakan, saat ini di simpan di gudang.

"Untuk sementara masih di gudang, belum kita pergunakan. Untuk kecamatan sendiri mereka masing-masing nyetok, dalam arti kata menyiapkan seribu karung disetiap Kecamatan," sambung Syahril.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun