2. Angka Kemiskinan 1 Digit
Sebelumnya sempat viral tentang angka kemiskinan yang di sebutkan oleh Prabowo ke masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyebutkan bahwa 99% rakyat Indonesia hidup dalam situasi pas-pasan. Sumber data yang digunakan dalam penilaian 99% tersebut, menurutnya berasal dari Bank Dunia dan lembaga penelitian lain.
Menanggapi sumber data yang dikutip Prabowo, sejumlah tokoh memberikan tanggapan yang berbeda. Misalnya Sri Mulyani yang menjadi Menteri Keuangan, hanya memberikan senyumnya saja dan enggan memberikan komentarnya atas sumber data versi Bank Dunia yang disebutkan Prabowo, untuk mengatakan 99% masyarakat hidup pas-pasan.
Sedangkan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimintai keterangannya dengan angka kemiskinan di Indonesia, menjelaskan bahwa saat ini masih di satu digit saja, yakni 9,82%.
Saat di konfrotasikan dengan angka 99% kehidupan masyarakat hidup pas-pasan versi Prabowo, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan bahwa sumber datanya tidak ada. Dirinya enggan menanggapi pernyataan Prabowo tentang 99% orang Indonesia hidup pas-pasan jika tidak menggunakan basis data yang sudah diterimanya.
3. Mengalihkan subsidi BBM ke Pembangunan Sektor Produktif
Masa awal pemerintahan Jokowi JK tahun 2014 lalu, melalui Peraturan Pemerintah No. 191 tahun 2014, subsidi BBM di alihkan ke sektor pembangunan produktif.
4. Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Dengan motto " Kerja, kerja, kerja " yang selalu menjadi semangat pemerintahan Jokowi - JK bersama kabinet menteri pilihannya, sejumlah pembangunan untuk sarana dan prasana terus di genjot dengan lebih masif.
Selain merencanakan proyek baru dalam pembangunan sarana dan prasana, Presiden Jokowi juga menyelesaikan beberapa proyek yang sempat mangkrak di era pemerintahan sebelumnya.
Di antara proyek mangkrak yang sedang berjalan seperti waduk Jatigede, waduk Nipah Sampang, PLTU Batang, Jalan Tol Solo dan LRT yang telah mangkrak sejak Oktober 2013 lalu.