Kalau ngomong tentang data untuk menjadi acuan dalam bicara saat kampanye, memang bisa di dapatkan dari banyak sumber. Seperti Prabowo melakukan kampanye dan menyebut bahwa 99% rakyat Indonesia hidupnya pas-pasan. Menurut Prabowo, data tersebut diperoleh Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya. Hal ini di ungkapkan Prabowo saat melakukan pertemuan di Depasar, Bali.
Timses Jokowi yang juga Wakil Sektretaris TKN, Raja Juli Antoni justru menyindir data yang di peroleh Prabowo saat digunakan untuk melakukan kritik pada Jokowi. Ia meragukan bahwa data 99% tersebut, benar di peroleh dari Bank Dunia dan lembaga internasional lain, seperti yang dikatakan Probowo.
"Dikatakan 99 persen hidup pas-pasan itu data dari mana? Apakah ini data yang diambil dari pohon jambu di depan rumah pagi hari, lalu disampaikan ke media atau apa," kata Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Pada kesempatan itu, Antoni malah menjelaskan fakta yang berbeda dengan yang diucapkan Prabowo tentang 99% masyarakat hidup pas-pasan.
Sejarah berdirinya Partai Solidaritas Indonesia, atau disingkat menjadi lebih pendek PSI, mempunyai perjalanan yang cukup panjang. Meskipun masih terbilang partai baru berdiri tahun 2014, spirit yang diwujudkan beriringan dengan semangat generasi milenial ini, adalah sesuatu yang membanggakan.
Ketua Partai PSI, yang sebelumnya memiliki pengalaman di bidang presenter berita, nama Grace Natalie sudah sangat di kenal masyarakat Indonesia. Salah satu kelebihan yang menjadi keunggulan partai PSI adalah tokoh muda dengan sejumlah pengalaman di berbagai profesi, selain itu juga, mereka yang bergabung bersama PSI, telah melewati seleksi ketat untuk menjadi caleg. Dalam perkembangannya hingga tahun 2018, kader dan pendukung PSI banyak berasal dari kalangan anak muda, perempuan dan lintas agama.
Dilansir dari data BPS, Selasa (23/10/2018), persentase penduduk miskin pada Maret 2018 ada sebesar 9,82%. Persentase itu setara dengan 25,95 juta penduduk Indonesia yang miskin. Hal yang menjadi kabar gembira adalah angka kemiskinan ini mengalami penurunan, jika dibandingkan pada tahun 2017 sebesar 10,12%.
Pada kesempatan lain ketika ditanyakan kepada elite politik Gerindra, tentang data Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya yang di dapat Prabowo, penjelasannya malah menjadi berbeda dari pernyataan Prabowo Subianto. Dalam kesempatan tersebut, Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade malah menyebutkan data yang di dapatkan Prabowo, bersumber dari 99% masyakarat, Rabu ( 24/10/2018).
Sumber 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H