Nama Lius kadang muncul di media, selalu saja bawa bawa mayoritas warga Tionghoa dalam setiap memberikan keterangannya. Dilansir media pojoksatu.id (15/10/2018), dia kembali mengatakan dalam 2019 mayoritas Tionghoa dalam versi Lius mendukung ganti presiden.
Pernyataan Lius yang tidak memiliki dasar yang jelas seolah-olah memiliki hak mengklaim  mayoritas Tionghoa dalam aspirasi politik ini, memang sangat meresahkan dan membuat kegaduhan saja.
Ketua Negeriku Indonesia Raya (Ninja), C Suhadi melaporkan klaim Lius ke pihak kepolisian, Suhadi yang mengaku relawan pendukung Jokowi, tidak terima klaim yang menyesatkan masyarakat tersebut. Laporan pada Lius ini juga, ternyata bukan hanya datang dari daerah Jakarta saja, beberapa daerah seperti Jogja, Kalimantan, Bandung dan Surabaya serta daerah lainnya, juga melakukan hal yang sama, tambah Suhadi.
Ngomong-ngomong, sebenarnya siapa sih Lius ini ?
Beberapa penelusuran media berita yang dipercaya, Lius ternyata salah satu orang yang sering menentang kebijakan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Mengutip media netralnews.com (22/10/2016) lalu, Lius juga menyatakan ke media tersebut, bahwa 80% etnis Tionghoa menyesal pilih Ahok.Â
Dalam penelusuran lebih lanjut dengan data tersebut, penulis belum menemukan media lainnya menuliskan data dan fakta, berdasar apa klaim yang dinyatakannya tersebut mencapai 80%. Patut diduga klaim ini merupakan klaim individu saja, akibat rasa tidak suka dirinya pada Ahok.
Klaim Lius yang selalu membawa mayoritas tionghoa dalam satu kubu tertentu, juga mendapat bantahan oleh Forum Tionghoa lain. Misalnya Forum Tionghoa Nusantara ketika menggelar konferensi pers di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Dilansir media wartakota.com (26/05/2018), Forum Tionghoa Nusantara tidak membenarkan jika ada tokoh atau organisasi tertentu yang mengatasnamakan masyarakat tionghoa dalam pandangan dan sikap politik tertentu.
Bantahan ini dilakukan sebagai klarifikasi, saat mengetahui ada forum lain mengatasnamakan semua orang tionghoa dalam mendukung ganti presiden 2019, Â itu tidak benar, kata Ali Sultra, salah satu tokoh Forum Tionghoa Nusantara.
Menurut dirinya, kekecewaan segelintir orang, jangnlah dijadikan dasar untuk membangun opini mengatasnamakan suku tertentu, hal ini berpotensi merusak keharmonisan antar-suku, bahkan di dalam suku tionghoa sendiri.