Mohon tunggu...
meylano
meylano Mohon Tunggu... Mahasiswa - semester 6

pemburu ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PPL Internasional Thailand Unira Malang: Petualangan Pertama di Thailand

1 Februari 2025   23:08 Diperbarui: 1 Februari 2025   23:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan berkebun bersama siswa Prathom 4  (Sumber: Dokumen Pribadi)

Narathiwat, 27 Januari 2025 - Sebagai mahasiswa Indonesia yang berkesempatan menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Thailand selama dua bulan, saya akan berbagi pengalaman awal tentang proses adaptasi dengan sistem akademik di negara ini. Dari perbedaan bahasa hingga kebiasaan sehari hari, setiap hari merupakan petualangan baru yang penuh pembelajaran.

Salah satu tantangan terbesar adalah beradaptasi dengan bahasa Thailand yang sama sekali asing bagi saya. Dikit demi sedikit mempelajari frasa sederhana setiap hari seperti 'Sawasdee' (halo) dan 'Khop Khun' (terima kasih) membantu membuka pintu interaksi dengan masyarakat lokal. Mereka sangat ramah dan menghargai usaha saya untuk berbicara dalam bahasa mereka.

Berdasarkan pengamatan selama menjalani PPL di Thailand, sistem kurikulum desentralisasi yang dianut oleh negara ini menawarkan fleksibilitas yang signifikan dalam pengembangan materi ajar. Sekolah-sekolah di Thailand memiliki kebebasan untuk menyesuaikan kurikulum dengan konteks lokal, seperti memasukkan muatan budaya dan bahasa daerah ke dalam pembelajaran.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi PGSD kali ini berkesempatan untuk melakukan praktek mengajar disalah satu sekolah dasar Ban Buket Betae Provinsi Narathiwat. ciri khas yang menjadi kesan pertama yang saya temukan yaitu sistem pendidikan disini menerapkan sistem Disentralisasi dengan menambahkan mata pelajaran berkebun didalam kurikulumnya. Hal ini menciptakan proses pendidikan yang lebih kontekstual terhadap lingkungan sekitar sekolah dan relavan bagi siswa. Ini menjadi pelajaran berharga yang bisa saya bawa pulang ke Indonesia.

Dua minggu pertama di Thailand telah mengajarkan saya betapa pentingnya sikap terbuka dan fleksibel saat menghadapi perbedaan budaya dan akademik. Saya berharap sisa waktu di sini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar, berkontribusi, dan membangun hubungan yang bermakna dengan masyarakat Thailand.

Ikuti terus perjalanan saya di Thailand melalui artikel-artikel selanjutnya. Jika ada pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman serupa, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui media sosial Instagram @orionnss

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun