Mohon tunggu...
Caping Item 2020™
Caping Item 2020™ Mohon Tunggu... -

"menulis dengan cara yang sangat merdeka"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sadjak Kampoengan

22 Maret 2015   22:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:16 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Koetoeliskan sadjak ini dititik ini
Seboeah sadjak
Tek, tek, doeng
Tek, tek, doeng
Sadjak dang, ding, dong

Ini sadjak memang kampoengan
Djangan kaoe tertawa
Ataoe kaoe hina
Ini sadjak memang tektek doeng, tektek doeng
Karena begitoelah jang tertjatat

Djika achirnja koeboenjikan sadjak tek tek doeng, bertaloe-taloe
Itoe karena akoe merasa bebas memoekoel-moekoel tektek doeng
Tapi, djangan kaoe hentak-hentakkan kakimoe
Karena ini sadjak adalah sadjak jang tak berboenji
Tek....,tek....,doeng....,ng....,ng,ng

Apakah kaoe dengar boenji?
Ataoe, kaoe tak bisa batja apa-apa?

Tek, tek, doeng
Ini sadjak memang serampangan
Tapi, boekan serampang tigabelas di lampoe merah
Amboiii, apakah kaoe beloem sadar-sadar dari mati soerimoe?
Tek, tek, doeng
Tek, tek, doeng

Begitoelah boenji sadjak kampoengan
Jang tak pernah terdengar boenjinja

Minggoe malam, 22 Maret 2015
Caping Item

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun